WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang dokter bedah Prancis, Joel Le Scouarnec, saat ini menghadapi persidangan di Pengadilan Vannes, Prancis, atas dugaan pelecehan seksual terhadap 299 pasien selama karier 30 tahunnya sebagai dokter bedah.
Sebagian besar korban adalah anak-anak dengan rata-rata usia 11 tahun.
Baca Juga:
Kepala BPJN Kalbar, Ayah Dokter Koas Lady Sangkal Punya SPBU dan Butik ke KPK
"Saya telah melakukan tindakan yang mengerikan," ungkap Le Scouarnec dalam persidangan. Ia mengakui bahwa "secara terang-terangan menyadari bahwa luka-luka itu tidak bisa disembuhkan atau dihapus" dan menyatakan kesiapannya "untuk bertanggung jawab" atas perbuatannya.
Pelecehan tersebut terjadi antara tahun 1989 hingga 2014 ketika Le Scouarnec bekerja di rumah sakit swasta dan umum di Brittany serta wilayah lain di Prancis bagian barat.
Kasus ini terungkap setelah seorang tetangga di Jonzac, utara Bordeaux, melaporkannya kepada polisi.
Baca Juga:
Walikota Jambi Terpilih Jadi Presidium Nasional Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
Pada tahun 2020, Le Scouarnec telah divonis 15 tahun penjara karena kasus pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap empat anak, termasuk pasien muda di salah satu rumah sakit tempatnya bekerja. Saat ini, ia masih menjalani hukuman tersebut.
Dalam penyelidikan lanjutan, polisi menemukan sekitar 300 ribu foto dan video yang memperlihatkan pelecehan seksual terhadap anak-anak, serta buku catatan yang digunakan untuk mendokumentasikan aksi-aksinya.
Petugas juga menemukan koleksi boneka, beberapa berukuran manusia, yang disimpan di bawah lantai rumahnya. Dalam salah satu catatannya, Le Scouarnec diduga menulis: "saya seorang pedofil dan selalu seperti itu."