WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan drone yang menewaskan dua petinggi ISIS-K dan melukai seorang lainnya di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.
Aksi "main hakim sendiri" AS itu rupanya membuat Taliban murka.
Baca Juga:
Taliban Serang Balik ISIS-K, 4 Orang Tewas
Taliban mengutuk serangan drone AS, dengan mengatakan aksi itu adalah pelanggaran kedaulatan.
"Afghanistan sekarang adalah negara merdeka, dan jika ada masalah, kami di sini untuk menanganinya. Ini adalah pelanggaran langsung terhadap kedaulatan negara kami," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, seperti dikutip dari NBC News, Minggu (29/8/2021).
Mujahid menambahkan bahwa tidak ada pihak lain yang memiliki hak untuk melakukan aktivitas apa pun di Afghanistan.
Baca Juga:
Bom ISIS di RS Militer Tewaskan Komandan Senior Taliban
Lebih jauh Mujahid mengungkapkan bahwa Taliban telah menangkap sejumlah orang sehubungan dengan serangan bom di bandara Kabul.
Dia menambahkan bahwa anggota dinas intelijen Taliban sedang menginterogasi orang-orang itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seperti diketahui, AS melancarkan serangan drone di Provinsi Nangarhar, Afghanistan, sebagai aksi balasan atas serangan di luar bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021) kemarin.