ISIS-K, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas "serangan syahid" Kamis (26/8/2021) lalu, yang melibatkan seorang pembom bunuh diri.
Pelaku meledakkan sabuk peledak di gerbang bandara, menewaskan 13 anggota militer AS dan lebih dari 110 warga Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Serang Balik ISIS-K, 4 Orang Tewas
Lebih dari 100 orang terluka dalam ledakan itu.
Dua pejabat pertahanan AS yang mengetahui serangan di Nangarhar sebelumnya mengatakan kepada NBC News bahwa salah satu target serangan pesawat tak berawak adalah pejuang ISIS-K yang diduga terlibat dalam perencanaan serangan di masa depan.
Nangarhar adalah tempat kehadiran besar ISIS-K beberapa tahun lalu sebelum sebagian besar digulingkan oleh militer Afghanistan dan Taliban.
Baca Juga:
Bom ISIS di RS Militer Tewaskan Komandan Senior Taliban
Perencana ISIS-K yang tidak disebutkan namanya sedang mengendarai kendaraan dengan satu rekan pada saat serangan, mengemudi di daerah terpencil.
Para pejabat pertahanan mengatakan, serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak MQ-9 Reaper dan amunisi yang dipilih amatlah presisi demi meminimalkan korban sipil.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan, semua target tewas dalam satu serangan dan mereka adalah perencana serta fasilitator ISIS-K.