Mereka dilaporkan dipulangkan pada hari Jumat, tak lama sebelum kedatangan presiden AS di Seoul untuk memulai perjalanan lima hari ke Asia.
Laporan media tidak memberikan indikasi bagaimana perkelahian dengan sopir taksi dimulai. CBS News melaporkan bahwa Secret Service akan menyelidiki apakah kedua agen itu mabuk pada saat kejadian, ketimbang menyelidiki dugaan penyerangan tersebut.
Baca Juga:
Polres Bantul Terjunkan Lebih dari Seratus Personel Amankan Kunjungan Jokowi
“Kami memiliki protokol dan kebijakan yang sangat ketat untuk semua karyawan, dan kami menjunjung tinggi standar profesional tertinggi,” kata Guglielmi.
“Mengingat ini adalah masalah personel administrasi yang aktif, kami tidak dalam posisi untuk berkomentar lebih lanjut.”
Ini bukan skandal pertama yang melibatkan Secret Service, yang bertanggung jawab untuk melindungi para pemimpin AS saat ini dan mantan serta keluarga mereka.
Baca Juga:
Panglima TNI Cek Kesiapan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)
Pada tahun 2014, tiga agen yang membantu mempersiapkan kunjungan Presiden Barack Obama ke Amsterdam dikirim kembali ke AS setelah pesta minuman pada malam hari. Salah satu agen ditemukan pingsan di lorong hotelnya.
Pada tahun 2012, sebanyak 11 agen Secret Service dipulangkan dari Kolombia karena dugaan pelanggaran, termasuk pesta hingga mabuk dan meminta pelacur.
Para agen tersebut ditugaskan untuk memastikan keamanan Obama di KTT Amerika yang berlangsung di Cartagena. Insiden itu terungkap ketika salah satu pekerja seks menolak meninggalkan kamar hotel agen, setelah perselisihan tentang pembayaran untuk layanannya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.