WAHANANEWS.CO, Jakarta - Israel selama bertahun-tahun telah menikmati sokongan finansial dan militer dari berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Dukungan ini mencakup hibah militer, penjualan senjata, hingga investasi ekonomi dan teknologi tinggi.
Rezim apartheid Zionis juga memetik keuntungan besar dari kerja sama dagang dan ekonomi dengan negara-negara di seluruh dunia.
Baca Juga:
Pengamat Militer: DF-5B Bukti China Siap Tanding Kekuatan Nuklir Amerika
Berikut ini daftar negara yang menjadi penyokong dana terbesar bagi Israel:
Amerika Serikat: Sekutu Abadi dan Donatur Terbesar
Sejak awal berdirinya Israel, Amerika Serikat telah menjadi pendukung finansial dan militer utama. Sejak tahun 1967, Negeri Paman Sam telah menggelontorkan sekitar USD158 miliar dalam bentuk bantuan bilateral dan pendanaan sistem pertahanan, termasuk Iron Dome.
Baca Juga:
China Ungkap Atmosfer Mencekam Jelang Pertandingan Lawan Indonesia
Tahun 2016, Washington dan Tel Aviv menandatangani nota kesepahaman senilai USD38 miliar untuk periode 2019 hingga 2028. Paket ini terdiri dari USD33 miliar hibah Foreign Military Financing (FMF) dan USD5 miliar untuk sistem pertahanan rudal.
Sejak pecahnya konflik dengan Hamas pada Oktober 2023, AS kembali mengesahkan bantuan tambahan sebesar USD12,5 miliar.
Rinciannya: USD3,8 miliar dari undang-undang Maret 2024 dan USD8,7 miliar dari legislasi tambahan April 2024. Bantuan ini termasuk pengiriman jet tempur F-35 dan F-15 serta sistem senjata mutakhir lainnya.
Jerman: Warisan Sejarah dan Dukungan Senjata
Didorong oleh rasa tanggung jawab historis akibat Holocaust, Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata utama bagi Israel sejak 1965. Sekitar 30 persen dari seluruh impor senjata utama Israel pada 2019–2023 berasal dari Jerman.
Tahun 2023, Berlin memberikan ekspor senjata senilai 150 juta euro dan bantuan ekonomi sebesar 75 juta euro.
Namun tekanan internasional dan krisis Gaza membuat beberapa politisi Jerman mulai angkat suara. Sejumlah pejabat tinggi mengungkapkan keprihatinan terhadap "tindakan militer Israel dan krisis kemanusiaan yang mengerikan."
Meski begitu, Jerman tetap menjadi sekutu penting Israel dalam forum internasional.
Inggris: Mitra Strategis dalam Senjata
Inggris turut memainkan peran penting sebagai pemasok senjata bagi Israel. Tahun 2023, London mengesahkan lisensi ekspor senilai 250 juta poundsterling serta bantuan ekonomi sebesar 150 juta poundsterling.
Sejak Oktober 2023 hingga Mei 2024, Inggris telah menerbitkan lebih dari 108 lisensi ekspor senjata ke Israel.
Namun ekspor senjata ini menuai kontroversi besar, terutama setelah tewasnya warga sipil, termasuk tiga warga negara Inggris. Amnesty International dan Human Rights Watch menyerukan penghentian ekspor senjata dari Inggris ke Israel.
Prancis: Dukungan Naik-Turun
Prancis sebelumnya menjadi pemasok senjata utama dengan bantuan senilai 200 juta euro dan bantuan ekonomi sebesar 100 juta euro pada 2023. Tapi angin mulai berubah.
Pada Oktober 2024, Presiden Emmanuel Macron mengambil langkah tegas dengan menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Ia bahkan mendesak negara lain untuk mengikuti langkah serupa.
Italia: Pengirim Roket yang Berbalik Arah
Italia juga berperan sebagai eksportir senjata ke Israel, termasuk bom, rudal, dan roket. Tahun 2022, nilai ekspor senjata Italia mendekati 129 juta euro.
Namun pada Oktober 2023, Roma menghentikan pengiriman senjata sebagai reaksi terhadap eskalasi kekerasan yang terjadi.
Kanada: Setia Tapi Ragu
Kanada menyetujui ekspor militer senilai 100 juta dolar Kanada dan bantuan ekonomi sebesar 50 juta dolar Kanada pada 2023.
Namun sejak Januari 2024, tidak ada lagi izin ekspor baru yang disetujui, meskipun beredar laporan bahwa senjata Kanada digunakan dalam konflik Gaza.
India: Konsumen Senjata dan Sekutu Strategis
India menjadi pembeli terbesar alat militer buatan Israel. Sekitar 42,1 persen dari total ekspor senjata Israel dikirim ke India.
Sejak konflik meletus pada Oktober 2023, India disebut-sebut memberikan bantuan militer yang signifikan, termasuk pengiriman drone Hermes 900.
China: Raksasa Investasi Teknologi
Meski tidak terlibat dalam bantuan militer, China adalah mitra ekonomi penting Israel.
Investasi Tiongkok di Israel sudah menembus angka USD15 miliar, terutama di sektor teknologi tinggi.
Dukungan dari negara-negara seperti AS, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada, India, dan China telah memperkuat posisi Israel di panggung global.
Namun perubahan iklim geopolitik dan meningkatnya tekanan internasional atas agresi Israel di wilayah pendudukan mulai menggoyahkan fondasi dukungan tersebut.
Kendati demikian, kepentingan strategis dan aliansi jangka panjang membuat banyak negara tetap mempertahankan hubungan meski dihujani kritik dari berbagai penjuru.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]