Sejak Oktober 2024, Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza Utara, mengincar wilayah sekitar Rumah Sakit Al-Awda dan Rumah Sakit Kamal Adwan.
Kedua fasilitas tersebut runtuh, menyebabkan sistem kesehatan di kawasan itu lumpuh total. Rumah Sakit Kamal Adwan, yang sebelumnya melayani lebih dari 400.000 orang, kini tidak berfungsi lagi setelah pengepungan militer Israel yang memaksa evakuasi paksa pasien dan tenaga medis.
Baca Juga:
Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah: Soliditas Dukung Bangsa Palestina Lawan Penjajahan Zionis
Tak hanya kesehatan, sektor pendidikan di Gaza juga hancur lebur. Kementerian Pendidikan Palestina mencatat bahwa lebih dari 11.825 siswa meninggal dunia sejak Oktober 2023.
Sekitar 406 sekolah mengalami kerusakan, dengan 77 di antaranya hancur total.
Jalur Gaza kehilangan dua tahun ajaran baru, membuat ratusan ribu siswa dan mahasiswa tidak dapat mengakses pendidikan.
Baca Juga:
Palet Bantuan Tewaskan Tenaga Medis di Gaza, Dunia Kecam Pengiriman Udara
Sementara itu, laporan dari Haaretz menyebut penghancuran rumah sakit di Gaza Utara sebagai bagian dari "pembersihan etnis" terhadap rakyat Palestina.
Penghancuran ini bertujuan memaksa penduduk keluar dari wilayah tersebut dan mencegah mereka kembali.
Surat kabar itu juga menyoroti pelanggaran hukum internasional, khususnya Konvensi Jenewa Keempat, yang memberikan perlindungan khusus terhadap fasilitas medis di masa perang.