WAHANANEWS.CO, Jakarta - Coba bayangkan tinggal di sebuah pulau yang ukurannya hanya setengah lapangan sepak bola, namun dihuni oleh ratusan orang secara berdesakan.
Inilah kondisi nyata di Pulau Migingo, sebuah pulau kecil di Danau Victoria yang diyakini sebagai pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.
Baca Juga:
Pulau Panjang Diam-diam Dijual Online, Padahal Statusnya Kawasan Konservasi
Menurut laporan Al Jazeera, melansir dari CNBC Indonesia, Senin (8/12/2025) meskipun pulau ini hanya memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi-kurang dari satu blok kota-namun ia menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 500 jiwa.
Karena letaknya yang strategis di perbatasan Kenya dan Uganda, tepat di perairan kaya ikan, pulau ini menjadi sumber sengketa antara kedua negara.
Pulau Migingo tak lebih dari batu terjal yang dulunya nyaris tenggelam sebelum permukaan Danau Victoria mulai surut di awal 1990-an. Tapi sekarang, batu ini berubah jadi tempat tinggal padat penduduk. Gubuk-gubuk seng berjejal, berfungsi sebagai tempat tinggal, warung, bar, rumah bordil, bahkan kasino terbuka.
Baca Juga:
Prabowo Lega Sengketa Empat Pulau Tuntas, Aceh Ditetapkan Sebagai Pemilik
Migingo tidak lebih dari sekadar batu yang menjorok keluar dari air sebelum danau itu mulai surut pada awal 1990-an, menurut Emmanuel Kisiangani, seorang peneliti senior di kantor Institut Studi Keamanan Pretoria.
Hasil tangkapan ikan telah sangat berkurang selama bertahun-tahun di komunitas nelayan di sekitar Danau Victoria karena penangkapan ikan yang berlebihan dan invasi tanaman eceng gondok yang menghalangi transportasi di danau dan akses ke pelabuhan.
Namun, spesies seperti ikan Nil (disebut juga ikan Barramundi Afrika) masih melimpah di perairan dalam sekitar Migingo, menjadikan pulau ini pusat penangkapan ikan yang berharga dan unik.