WahanaNews.co | China tidak meng-update laporan Covid-19 harian dalam tiga hari ini, terhitung hingga Kamis (12/1/2023) kemarin.
Terakhir kali China merilis update Covid-19 harian, termasuk kasus serta jumlah pasien yang sakit parah dan kematian, pada Senin (9/1/2023).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kondisi itu membuat dunia khawatir bahwa vakumnya informasi Covid-19 dari China menutupi dampak sebenarnya dari wabah ini.
Pada Desember 2022, pejabat kesehatan China mengumumkan bahwa “Negeri Panda” akan beralih ke laporan bulanan.
Namun, pengalihan laporan harian ke laporan bulanan tidak dirinci kapan tanggal pastinya, sebagaimana dilansir The Straits Times.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Pada Desember 2022 pula, data mengenai Covid-19 dari China juga dinggap kurang transparan usai negara tersebut melonggarkan aturan pembatasan yang memicu lonjakan kasus.
Kurangnya informasi tersebut memicu kekhawatiran di berbagai negara bahwa penyebaran virus corona yang masif dapat menyebabkan mutasi Covid-19 yang baru.
Pada Rabu (11/1/2023), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyerukan agar China lebih transparan mengenai data Covid-19.