WahanaNews.co, Jakarta - Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) perusahaan satelit SpaceX dan mobil listrik Tesla, Elon Musk, menjadi CEO dengan bayaran tertinggi di dunia.
Predikat ini diberikan kepada Elon Musk setelah mayoritas jajaran direksi Tesla (72 persen) sepakat untuk memberikan paket gaji kepada sang CEO dengan nilai mencapai 56 miliar dolar AS (sekitar Rp 917 triliun).
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi SpaceX: Falcon 9 Alami Kegagalan Pertama Sejak 2016
Gaji Elon Musk ini bahkan menjadi gaji CEO terbesar sepanjang sejarah.
Angka bayaran yang cukup fantastis ini juga dinilai 3.400 lipat lebih banyak dibanding angka rata-rata gaji CEO di sejumlah perusahaan yang ada dalam daftar S&P 500 (berkisar di angka 16,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 266 miliar per tahun).
Lantas, dari mana Elon Musk mendapatkan bayaran atau gaji sebesar ini? Biasanya, sebagian besar gaji CEO berasal dari kepemilikan saham perusahaan yang mereka pimpin, tak terkecuali Elon Musk.
Baca Juga:
Luhut Pastikan Elon Musk Siap Pasang Starlink di IKN
Di Tesla, Musk disebut memiliki sekitar 300 juta lembar saham, atau sekitar 10 persen dari total kepemilikan Tesla. Benefit kepemilikan saham Tesla yang masuk ke dalam paket gaji Elon Musk ini sendiri sudah disepakati pada 2018 lalu. Karena dalam bentuk saham, maka gaji Elon Musk bisa saja naik atau turun, sesuai dengan harga saham Tesla terbaru.
Sepadan dengan kontribusi Elon Musk Menurut jajaran direksi Tesla yang mayoritas menyetujui paket gaji ini, bayaran ini dikatakan sepadan dengan apa yang telah dilakukan Elon Musk kepada perusahaan selama beberapa tahun belakangan.
Menurut jajaran direksi, Elon Musk dianggap sosok penting di Tesla, lantaran sudah membantu perusahaan untuk mencapai target, serta meningkatkan nilai perusahaan dan menjadikan Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia.
Gaji yang cukup besar ini juga disepakati jajaran direksi supaya Elon Musk tidak pindah ke perusahaan lain, atau membuat perusahaan serupa yang nantinya bisa berkompetisi dengan Tesla dan mengancam bisnis perusahaan tersebut.
Sebab, ada rumor yang menyebut Elon Musk akan minggat dari Tesla apabila bayaran dengan angka yang disebutkan di atas tidak disetujui oleh jajaran direksi.
Selain menyepakati gaji Elon Musk, jajaran direksi juga menyepakati sejumlah rencana perusahaan lainnya. Dua di antaranya adalah pemindahan markas Tesla dari negara bagian Delaware ke Texas, serta pemilihan ulang dua jajaran direksi yang terdiri dari saudara Musk Kimbal Musk, dan anak dari konglomerat James Murdoch.
Dalam sebuah sesi pertemuan yang dihadiri jajaran direksi Tesla dan para investor di Texas, AS beberapa waktu lalu, Elon Musk mengatakan bahwa ia senang dengan persetujuan atas gaji Tesla yang bernilai miliaran dolar AS tadi.
"Saya pikir hal ini bukan hanya akan menjadi babak baru bagi Tesla, tapi kehidupan alias lembaran baru bagi perusahaan ini," kata Musk.
Diprotes hakim setempat Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Selasa (25/6/2024), bayaran Elon Musk yang disepakati oleh jajaran direksi Tesla ini mengundang protes dari hakim di negara bagian Delaware, Kathaleen McCormick sekitar Januari lalu.
Menurut dia, gaji Elon Musk ini dianggap tidak adil bagi para investor. Selain itu, ia juga menganggap gaji Musk ini tidak wajar, dan Tesla tidak memberikan informasi mendetail terkait mengapa Musk harus diberikan gaji sebanyak ini.
Kabarnya, Tesla harus menyelesaikan proses hukum dengan pengadilan di Delaware yang konon bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Hal ini supaya gaji Elon Musk bisa resmi dan diakui oleh pemerintah setempat. Belum ada informasi kapan proses pengadilan antara Tesla dan negara bagian Delaware akan rampung.
Tesla juga tak mengumbar kapan mereka akan memindahkan markasnya dari Delaware ke Texas. Namun, hal ini mungkin terwujud setelah proses hukum dengan pengadilan Delaware tadi selesai.
Terkait Elon Musk, saat ini ia diketahui memimpin sejumlah perusahaan kenamaan di dunia, mulai dari SpaceX, perusahaan kecerdasan buatan (AI) xAI, hingga media sosial berbasis teks X (dahulu Twitter).
Artinya, kekayaan Musk tidak hanya berasal dari Tesla, melainkan juga perusahaan lainnya. Menurut data Forbes, Elon Musk kini menjadi orang terkaya di dunia dengan nilai aset mencapai 212,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3.471 triliun.
[Redaktur: Andri Frestana]