Namun, di sisi lain, Rusia masih bersikukuh dengan tuntutannya agar Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah sebelum kesepakatan gencatan senjata dapat diterapkan.
Sebagai bagian dari upaya diplomatik yang lebih luas, sekitar 35 negara sekutu Ukraina dijadwalkan bertemu di London pada Jumat (24/10/2025) dalam KTT yang difokuskan pada dukungan jangka panjang terhadap Kyiv.
Baca Juga:
Ini 4 Negara Eropa Pengimpor Batubara RI
Tidak menutup kemungkinan, Presiden Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa minggu mendatang untuk membahas langkah konkret menuju perundingan damai.
Beberapa diplomat Eropa membenarkan bahwa proposal tersebut memang sedang dalam tahap finalisasi. Ide pembentukan dewan perdamaian disebut dimodelkan berdasarkan “20 poin AS di Gaza”, yang sebelumnya diajukan dalam konteks berbeda.
Setelah gencatan senjata tercapai, tahap berikutnya akan difokuskan pada negosiasi mengenai status wilayah, dengan penegasan bahwa wilayah yang kini diduduki Rusia tidak akan diakui secara hukum sebagai bagian dari Rusia.
Baca Juga:
Teriak Anti-Nato, 80.000 Demonstran Banjiri Jantung Uni Eropa
Rancangan ini juga menambahkan sejumlah elemen baru dibandingkan upaya sebelumnya pada Mei dan Agustus lalu.
Namun demikian, sejauh ini Moskow belum menunjukkan tanda-tanda perubahan sikap terhadap proposal tersebut.
Selain menghentikan pertempuran, proposal juga mengatur sejumlah langkah kemanusiaan, termasuk pengembalian anak-anak Ukraina yang dideportasi ke Rusia dan pertukaran tahanan.