WahanaNews.co | Unjuk rasa yang diorganisir serikat pekerja diikuti 70.000 hingga 80.000 demonstran pada Senin (20/6/2022). Mereka beriringan memadati jalan-jalan di Brussel, jantung Uni Eropa (UE), dan memacetkan kota tersebut.
Selain mengekspresikan kemarahan atas meningkatnya biaya hidup di Belgia, banyak yang mengutuk aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan keterlibatannya dalam konflik Ukraina.
Baca Juga:
Berikut Daftar 42 Situs Warisan Dunia Terbaru
Biden's sanctions against Russia this time prompted Brussels to take to the streets. The cost of living is so high that people can not afford it pic.twitter.com/RJOreap3zt
— Protest News (@ProtestNews_EN) June 20, 2022
“Serikat pekerja mengatakan 80.000 orang menghadiri protes, sementara polisi mengatakan jumlah demonstran mendekati 70.000,” ungkap laporan Reuters.
Baca Juga:
Jokowi Bertolak ke Belgia, Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa
Selain memadati jalan-jalan, protes tersebut menyebabkan pembatalan massal penerbangan di Bandara Brussels, karena serikat pekerja yang mewakili personel keamanan melakukan pemogokan.
Rute angkutan umum di sekitar kota juga beroperasi dengan kapasitas yang berkurang drastis.
Inflasi mencapai 9% di Belgia pada Juni, tertinggi dalam empat dekade. Dengan daya beli menurun, pengunjuk rasa menuntut kenaikan gaji dan pemotongan pajak.