WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa fase kedua dari rencana penanganan situasi Gaza akan segera digulirkan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung Putih sebagaimana diberitakan oleh Anadolu dikutip Kamsi (4/12/2025).
Baca Juga:
Trump Klaim Damai Ukraina–Rusia Kian Dekat, Eropa Masih Skeptis
Dalam kesempatan itu, Trump tidak memastikan tanggal dimulainya implementasi tahap lanjutan tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa proses persiapan berjalan sesuai harapan. Ia juga menyoroti insiden ledakan yang terjadi di Gaza selatan pada hari yang sama.
Insiden tersebut dipicu oleh serangan Israel yang dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata yang tengah berlaku.
Baca Juga:
Langkah Agresif Baru Trump: Jaringan Maduro Masuk Daftar Teroris Asing
Serangan yang terjadi pada Rabu malam itu mengakibatkan sedikitnya lima warga Palestina meninggal dunia dan sejumlah lainnya mengalami luka serius.
“Mereka mengalami masalah hari ini dengan sebuah bom yang meledak, melukai beberapa orang cukup parah, mungkin menewaskan beberapa orang,” katanya di Gedung Putih.
Trump menilai bahwa situasi di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan “berjalan baik,” meskipun menurutnya banyak pihak belum menyadari perkembangan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa rencana gencatan senjata yang tengah ditempuh terdiri dari beberapa fase untuk memastikan stabilitas jangka panjang di Gaza.
Pada fase pertama, dilakukan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, yang menjadi langkah awal meredakan ketegangan.
Selain pertukaran, rencana tersebut mencakup rekonstruksi infrastruktur Gaza, termasuk fasilitas publik, serta pembentukan sistem pemerintahan baru yang tidak melibatkan Hamas.
Di sisi lain, Gaza masih bergulat dengan dampak konflik berkepanjangan akibat serangan Israel yang berlangsung sejak 2023.
Lebih dari 70.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara hampir 171.000 orang terluka sejak Oktober 2023.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]