WahanaNews.co | Kebakaran melanda Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina, usai diserang oleh pasukan tentara Rusia.
Dilaporkan, kebakaran semakin besar setelah tentara Rusia menembaki para petugas pemadam kebakaran, Kamis (3/3/2022).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Jika PLTN tersebut sampai meledak maka bencana yang ditimbulkan lebih parah dari ledakkan Chernobyl pada 1986.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba telah meminta tentara Rusia untuk berhenti menembak agar petugas pemadam kebakaran bisa melakukan tugasnya.
Pejabat Kementerian Luar Negeri mengungkapkan peringatan Kuleba itu karena adanya ancaman besar jika PLTN itu meledak.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
“Jika sampai meledak, itu akan lebih besar 10 kali dibandingkan Chernobyl,” ujar pejabat tersebut dikutip dari Sky News.
Berdasarkan video situasi PLTN Zaporizhzhia di Youtube, terlihat sebuah ledakan besar terjadi di pembangkit listrik tersebut.
Juru Bicara PLTN, Andriy Tuz mengklaim satu dari enam reactor PLTN mengalami kebakaran, dan berisi bahan bakar nuklir di dalamnya.
Namun, layanan gawat darurat Ukraina mengatakan kebakaran terjadi di gedung latihan di luar keliling tempat tersebut.
Pejabat Pemerintah Ukraina mengungkapkan peningkatan level radiasi telah terjadi dekat PLTN tersebut, yang menjalankan 25 persen dari listrik negara itu.
Berdasarkan rekaman dari Energodar menunjukkan api dan asap hitam mengembang di atas kota, yang memiliki populasi 50.000 orang sebelum perang.
“Banyak orang menggunakan pakaian atletik dan bersenjata Kalashnikov memasuki kota,” bunyi pernyataan Energoatom, perusahaan yang mengoperasikan PLTN itu.
“Mereka mendobrak pintu dan mencoba memasuki apartemen dari warga lokal,” katanya.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal telah menghubungi pihak Barat untuk menutupi langit di atas PLTN negara itu mengingat pertempuran kian sengit.
Ia menegaskan bahwa saat ini keamanan seluruh negara dipertaruhkan jika ledakan PLTN terjadi. [qnt]