Namun demikian, Jenderal Affendi menegaskan dalam pernyataannya bahwa angkatan bersenjata siap membela keamanan dan kedaulatan negara dan Sabah dari ancaman asing.
"Peran utama (kami) adalah untuk melindungi kepentingan negara, terutama dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah dari ancaman keamanan tradisional dan non-tradisional," tegasnya.
Baca Juga:
Menko Yusril Ungkap Presiden Filipina Bakal Ubah Hukuman Mary Jane
Ketua Polis Negara Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani, juga menyatakan belum ada konfirmasi atas invasi yang dilaporkan.
"PDRM (Polisi Kerajaan Malaysia) menangani masalah ini dengan serius dan akan mengambil tindakan segera untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat tertinggi di Sabah untuk menghadapi segala kemungkinan dan ancaman penyusupan," kata Acryl Sani.
"Kami memberikan komitmen kami dalam hal ini untuk mencegah terulangnya insiden penyerbuan di Sabah. PDRM memiliki hubungan baik dengan otoritas Filipina dan berbagi informasi intelijen tentang kegiatan apa pun yang dapat mengancam hubungan dekat dan keamanan kedua negara," imbuhnya.
Baca Juga:
Agenda Pemaparan Visi Misi di DPRK Kota Subulussalam Diwarnai Aksi Walk Out dari Dua Pasangan Calon
Jenderal Acryl Sani menambahkan bahwa polisi Malaysia selalu siap untuk menghadapi ancaman apapun, dan upaya akan diintensifkan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sel-sel tidur di Sabah, yang mungkin terlibat dalam konspirasi.
Berita Palsu