WahanaNews.co, Yerusalem - Seorang tentara perempuan Israel telah dilarang menjadi penjaga penjara dengan tingkat keamanan tinggi setelah dituduh terlibat dalam hubungan seksual dengan seorang narapidana Palestina.
Media di Israel telah melaporkan bahwa seorang tentara mengakui telah terlibat secara fisik dalam hubungan intim dengan seorang pria Palestina yang diketahui telah melakukan serangan yang berakibat fatal terhadap warga sipil Israel.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Perempuan tersebut sedang menjalani dinas wajib militer sebagai penjaga penjara, yang merupakan persyaratan wajib bagi sebagian besar penduduk Israel.
Peraturannya menetapkan bahwa perempuan harus mengabdikan diri selama minimal dua tahun, sementara laki-laki diwajibkan menjalani dinas militer selama 32 bulan.
Nama tentara perempuan dan narapidana yang terlibat dalam kasus ini masih belum diungkapkan secara publik. Pengadilan yang mengadili kasus ini telah mengeluarkan perintah untuk menjaga kerahasiaan rincian lainnya, termasuk lokasi penjara.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Sebagaimana dilaporkan oleh Sky News, seorang pengacara yang mewakili tentara tersebut mengklaim bahwa dia telah diancam oleh narapidana tersebut untuk terlibat dalam hubungan yang tidak konsensual.
Namun, seorang perwira polisi senior menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak didukung oleh bukti konkret.
Media di Israel juga telah melaporkan bahwa selama interogasi, tentara yang telah ditangkap mengklaim bahwa empat penjaga perempuan lainnya juga terlibat dalam hubungan intim dengan pria yang sama.