WahanaNews.co | Gempa mematikan dengan kekuatan Magnitudo (M) 6,1 menghantam Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) waktu setempat dan diduga memakan korban hingga lebih dari 1.000 orang.
Dilansir dari BBC, Dokter di Afghanistan menyebutkan banyak anak-anak di bawah umur yang turut meregang nyawa akibat bencana terbesar di Afghanistan semenjak Taliban berkuasa.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Salah seorang perempuan korban gempa di Aghanistan menyebutkan dirinya kehilangan 19 anggota keluarga.
“7 orang di satu kamar, 5 di kamar lainnya, lalu 4, dan 3 di ruangan lain semuanya sudah tidak bernyawa lagi dari keluarga saya,” ujar perempuan yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Provinsi Paktika Afghanistan.
Hingga Rabu malam waktu setempat pemerintah Afghanistan yang dikuasai Taliban masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di wilayah yang jauh dari keramaian.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
“Kami tidak bisa mencapai area tersebut—jaringannya (sinyal) terlalu lemah,” ujar salah satu juru bicara Taliban dikutip dari Reuters.
Taliban Meminta Bantuan
Taliban secara terbuka meminta bantuan kepada semua pihak untuk turut menanggulangi bencana terbesar yang dialami semenjak kelompoknya naik tahta.