Pihak PBB sudah memberikan bantuan berupa tim pencari serta menyediakan tempat tinggal sementara di wilayah sekitar Paktika.
Para korban selamat menyebutkan permukiman warga di dekat pusat episentrum gempa kini kondisinya benar-benar hancur.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Selain sekitar lebih dari 1.000 yang meninggal, diduga korban luka pun mencapai 1.500 orang.
Berdasarkan laporan dari media lokal, korban meninggal kebanyakan ditemukan di sekitar Distrik Gayan dan Barmal Provinsi Paktika.
Bencana Alam Terbesar Semenjak Taliban Berkuasa
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Gempa yang terjadi pada Rabu (22/6/2022) kemarin merupakan gempa paling mematikan yang menghantam Afghanistan dalam dua dekade terakhir.
Gempa ini juga menjadi tantangan bagi Taliban untuk membuktikan perannya sebagai gerakan Islam yang resmi menjadi penguasa.
Di tengah krisis yang menghantam Afghanistan akibat gempa ini, salah satu tokoh senior Taliban, Abdul Qahar Balkhi, menyebutkan pemerintahnya belum bisa memberikan bantuan secara menyeluruh kepada korban gempa dan meminta bantuan kepada semua pihak.