WAHANANEWS.CO, Jakarta – Media pemerintah Myanmar melaporkan gempa bermagnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat (28/3) siang itu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan 2.300 lainnya terluka.
Menurut survei Geologi AS (USGS), gempa Episentrum gempa yang terjadi pada siang itu berada pada kedalaman 10 kilometer (km) dari permukaan tanah.
Baca Juga:
Mulai Besok Pemerintah RI Kirim Tim Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar
Selain menyebabkan getaran sangat keras di Mandalay, kota kedua terbesar di Myanmar, gempa tersebut juga dirasakan di Thailand dan China yang berbatasan dengan Myanmar.
Kedutaan Besar Jepang di Myanmar mengumumkan dua warganya menderita luka ringan dalam bencana itu.
Sementara itu, delapan orang ditemukan tewas dan 80 lainnya belum ditemukan setelah gempa tersebut ikut mengguncang Bangkok, sekitar 1.000 km dari episentrum gempa di Myanmar.
Baca Juga:
Korban Gempa Myanmar Bertambah Jadi 1.644 Orang, 139 Masih Hilang
Tujuh dari delapan korban tewas itu ditemukan dalam reruntuhan gedung yang masih dalam tahap konstruksi di ibu kota Thailand itu, menurut otoritas setempat.
Menanggapi besarnya skala kerusakan gempa, pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada Jumat menyatakan bahwa negaranya terbuka bagi bantuan dari komunitas internasional.
Amerika Serikat, Rusia, serta sejumlah negara dan organisasi internasional lain memastikan kesiapan mereka untuk mengirimkan bantuan ke Myanmar.