Semua orang di dalam hanya berusaha bertahan dalam kondisi yang sangat mengerikan,” demikian bunyi laporan tersebut.
Direktur RS Indonesia, Marwan Al Sultan, menggambarkan situasi sebagai bencana kemanusiaan.
Baca Juga:
Dua Pelabuhan Yaman Dilumat dari Udara, Netanyahu: Ini Baru Awal!
Ia menyebut bahwa siapapun yang bergerak langsung menjadi sasaran tembakan tanpa pandang bulu. Bahkan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit juga turut dihantam.
“Rumah sakit tak lagi mampu beroperasi. Kami menyerukan kepada organisasi internasional untuk segera turun tangan dan menjamin keselamatan tenaga medis,” ujarnya dengan nada putus asa.
Serangan terhadap rumah sakit ini terjadi di tengah eskalasi militer Israel di Gaza yang semakin membabi buta. Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 146 warga dilaporkan tewas.
Baca Juga:
Genosida di Palestina Tak Kenal Henti, Korban Perang Capai Puluhan Ribu
Lembaga pemantau Euro-Med Human Rights Monitor bahkan mencatat lebih dari 115 korban jiwa hanya dalam 12 jam terakhir, menjadikan ini sebagai salah satu serangan paling mematikan sejak agresi besar-besaran Israel dimulai pada Oktober 2023.
Laporan ini memperkuat kekhawatiran bahwa Israel semakin mengabaikan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional yang melarang serangan terhadap fasilitas medis.
Sementara dunia menanti reaksi, para korban terus berjatuhan, dan Rumah Sakit Indonesia kini tinggal puing-puing harapan di tengah reruntuhan Gaza.