WahanaNews.co | Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Profesor Maswadi Rauf, mempertanyakan sikap Indonesia yang “netral” dalam persoalan invasi Rusia ke Ukraina.
Prof Maswadi mengatakan, dalam politik luar negeri Indonesia, terma “netral” adalah istilah yang tidak dikenal.
Baca Juga:
Tips Agar Anak Tak Merasa Orangtua Pilih Kasih, Segera Terapkan!
“Bisa saya katakan, kata ‘netral’ adalah istilah yang tidak dikenal dalam politik luar negeri Indonesia,” kata Prof Maswadi.
Ia mengatakan hal itu dalam acara peluncuran buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina karya mantan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Profesor Dr Yuddy Chrisnandi, yang berlangsung di Aula Harian Umum Pikiran Rakyat, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Selasa (21/6/2022) sore.
Prof Maswadi menegaskan, negara kita memiliki istilah tersendiri yang lebih cederung menegaskan sikap proaktif.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
“Kita memilih memakai terma bebas aktif dalam politik luar negeri,” kata dia.
Karena itu, kata Prof Maswadi, dirinya mempertanyakan mengapa Indonesia memilih dan menyatakan sikap “netral” dalam sengkarut kemanusiaan yang tengah berlangsung di Ukraina tersebut.
“Mengapa Indonesia mengambil sikap tersebut? Mengapa menyatakan ‘netral’, sementara jelas-jelas politik luar negeri Indonesia adalah bebas-aktif,” kata Prof Maswadi, yang didaulat memberikan sambutan pertama mengomentari buku yang membahas sisi-sisi budaya dan kemanusiaan yang dialami Dubes Yuddy selama bertugas di Ukraina.