WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, menyampaikan duka cita mendalam atas rangkaian bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa negara di Asia, termasuk Sri Lanka, Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan ekstrem itu menimbulkan dampak besar terhadap masyarakat.
Baca Juga:
Sekjen PBB Desak Israel dan Hamas Patuhi Rencana Damai yang Dimediasi AS
Lebih dari 1.000 warga dilaporkan meninggal dunia, sementara sejumlah lainnya masih dinyatakan hilang.
Jutaan penduduk turut terdampak dan harus meninggalkan rumah mereka karena wilayah tempat tinggal terendam banjir selama berhari-hari.
Dalam pernyataan resminya, Sekjen PBB mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban sekaligus menegaskan solidaritas penuh kepada seluruh masyarakat yang terkena musibah.
Baca Juga:
Prabowo Bertemu Sekjen PBB, Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia
Gelombang banjir besar ini juga menyebabkan kerusakan masif pada infrastruktur, fasilitas umum, jaringan transportasi, serta ribuan rumah warga di berbagai lokasi.
Upaya penyelamatan terus dilakukan siang dan malam. Tim SAR nasional maupun lokal masih berjibaku mengevakuasi warga dan mencari para korban yang belum ditemukan.
"Bantuan darurat sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak," katanya dikutip UN News, Rabu (4/12/2025).
Guterres menjelaskan bahwa PBB telah menjalin komunikasi intens dengan pemerintah di keempat negara tersebut dan memastikan siap memberikan dukungan penuh.
"Tim PBB di masing-masing negara siap membantu pemerintah menyalurkan bantuan yang diperlukan.”
Bantuan kemanusiaan yang disiapkan meliputi suplai makanan, air bersih, perlindungan dasar, layanan kesehatan darurat, hingga hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Sekjen PBB itu juga menekankan pentingnya solidaritas global dan mendorong negara lain berpartisipasi memberikan bantuan bagi para korban.
Guterres menyampaikan harapan agar para korban yang dinyatakan hilang dapat segera ditemukan, serta bantuan internasional mampu meringankan penderitaan masyarakat di wilayah terdampak.
Ia menegaskan PBB akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan respons cepat terhadap krisis ini.
Selain dari PBB, ungkapan belasungkawa juga terus berdatangan dari berbagai negara. Salah satunya dari Raja Charles III yang menyampaikan simpati mendalam melalui pernyataan tertulis.
"Kami sangat sedih mendengar besarnya kerusakan akibat badai dahsyat di Asia Selatan dan Asia Tenggara," ujarnya.
Raja Charles menambahkan bahwa ia dapat membayangkan seberapa besar penderitaan yang dialami masyarakat yang kehilangan rumah maupun mata pencahariannya akibat bencana tersebut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]