Minyak mentah Forties, salah satu nilai yang menopang kontrak berjangka Brent, ditawar pada rekor premium tertinggi dengan patokan plus 5,35 dolar AS per barel pada Rabu (13/7/2022).
Harga minyak mentah Midland AS berada di premium 1,50 dolar AS per barel untuk WTI, juga mencerminkan pengetatan, meskipun di bawah premi yang dicapai pada akhir Februari setelah Ukraina diserang.
Baca Juga:
3 Faktor Ini Bikin Rupiah Loyo ke Level Rp15.500, Dolar AS Terus Menguat
Persediaan minyak AS naik lebih dari yang diharapkan dalam jeda ringan dari ketatnya pasar. Stok minyak mentah komersial AS naik 3,3 juta barel, data pemerintah menunjukkan, dibandingkan ekspektasi untuk penarikan moderat dalam stok.
Indeks harga konsumen AS meningkat menjadi 9,1 persen pada Juni karena biaya bensin dan makanan tetap tinggi, memperkuat kasus bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin akhir bulan ini.
Ekspektasi untuk pertumbuhan yang lebih rendah juga telah memicu pelarian ke dolar AS untuk alasan keamanan. Indeks dolar mencapai level tertinggi 20 tahun pada Rabu (13/7/2022), yang membuat pembelian minyak lebih mahal untuk pembeli non-AS. Pembatasan COVID-19 yang diperbarui di China juga membebani pasar, karena impor minyak mentah China turun ke level terendah dalam empat tahun pada Juni.
Baca Juga:
Begini Sejarah Dolar AS yang Kini Jadi Mata Uang Patokan di Dunia
"Masalah permintaan mengejar harga tinggi. Dolar AS menyebabkan tekanan turun pada semua komoditas. Ada perubahan mentalitas selama beberapa minggu terakhir," kata Analis Pasar Energi CHS Hedging, Tony Headrick.
Minggu ini, baik Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak maupun Badan Energi Internasional, dalam laporan bulanan, memperingatkan bahwa permintaan melemah, terutama di ekonomi terbesar dunia.[gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.