WahanaNews.co | Traveler yang liburan ke Eropa diminta waspada dan cermat betul menjaga barang pribadi. Di sana sedang marak perampokan jam tangan mewah.
Dikutip dari South China Morning Post, kepolisian London menerima laporan pencurian sekitar 667 jam tangan Rolex selama periode Januari hingga September 2022. Jam Patek Philippe juga menjadi sasaran.
Baca Juga:
Dear Travelers! Ini 4 Aktivitas Menarik di Desa Wisata Cibuntu Jabar
Sepanjang periode yang sama, sebanyak 73 jam dari merek asal Swiss tersebut dicuri tahun lalu. Artinya, pencurian jam tangan mewah melonjak hingga 60 keping pada tahun ini.
Tingginya frekuensi perampokan jam tangan mewah itu bikin salah satu pemilik, Brittany Pearce, enggak tenang. YouTuber asal London, dengan 45.000 pelanggan, itu trauma karena nyaris menjadi korban perampokan.
Peristiwa itu terjadi saat dia mengunjungi sebuah butik jam. Di waktu itu dia merasa ada pengunjung lain yang mengikutinya.
Baca Juga:
Dear Travelers! Ini 5 Rekomendasi Destinasi Seru di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang
"Sedih sekali karena aku sangat menyukai jam tangan itu," kata Brittany yang kini memilih untuk menyimpan jam tangan itu ketimbang memakai saat beraktivitas di luar rumah.
Senada Adrian Baker, yang juga seorang YouTuber, memilih menyimpan Rolex GMT-Master II miliknya di kediamannya di Skotlandia. Langkah serupa juga diambilnya ketika ke Inggris.
Sebagai pengganti arloji mewah dari kombinasi emas dan baja itu, Baker memakai Apple Watch.
Tetapi kini, bahkan rumah juga tidak aman sebagai tempat menyimpan jam tangan. Pekan lalu, bintang timnas Inggris Raheem Sterling terpaksa pulang mendadak di tengah Piala Dunia 2022 Qatar setelah rumahnya dibobol maling.
Kabarnya, koleksi jam tangan bernilai hingga USD 360.000 atau Rp 5,6 miliar yang menjadi target.
Begitu pula, atlet balap sepeda Inggris Mark Cavendish. Dia melaporkan dua jam tangan Richard Mille yang disimpan di rumah digondol maling.
Kepolisian Inggris gerah dengan tren itu. Mereka memasukkan aksi perampokan jam tangan mewah di jalanan atau di rumah sebagai prioritas untuk ditangani.
"Ini menjadi prioritas kami, dan kami sudah melakukan beberapa penangkapan," ujar Owain Richards, salah satu petinggi detektif kepolisian Inggris.
Perampokan jam juga menjadi masalah negara tetangganya, Prancis. Bedanya, pihak berwajib di sana berhasil mengintervensi situasi.
Berdasarkan klaim kepala polisi Paris Julien Herbaut, angka perampokan jam tangan mewah turun hingga 44 persen pada musim panas ini dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tim Herbaut berhasil menangkap 175 pelaku pencurian jam tangan pada Januari hingga Agustus, atau naik 85 persen dari 2021.
Menurut Oliver Mueller, seorang kepala konsultan jam tangan mewah di Swiss, cara yang paling ampuh untuk menangkal masalah ini adalah mengurangi kebiasaan pamer di media sosial.
"Saat Anda punya jam seperti Richard Mille atau Royal Oak (Audemars Piguet), pencuri akan langsung mengetahuinya. Mereka bisa melihatnya dari Instagram," kata Oliver. [ast]