WahanaNews.co | Dalam sebuah wawancara dengan Der Spiegel, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, NATO harus menghindari konfrontasi militer langsung dengan Rusia yang dapat menyebabkan perang dunia ketiga.
Itu pula yang menjadi alasan Jerman tidak mengirimkan senjata berat ke Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Jerman tampaknya enggan bersikap terlalu keras terhadap Rusia. Hal itu demi menghindari dampak negatif yang dikhawatirkan terlalu besar.
"Tidak ada buku aturan untuk situasi ini yang menyatakan pada titik mana kami dianggap memihak dalam perang di Ukraina," kata Scholz, dikutip CNN International, Jumat (22/4/2022).
"Itulah mengapa makin penting bagi kita untuk mempertimbangkan setiap langkah dengan sangat hati-hati dan berkoordinasi erat satu sama lain. Tidak boleh ada perang nuklir," imbuhnya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Adapun, Scholz menghadapi kritik yang meningkat dari dalam Jerman dan luar negeri atas dugaan keengganan pemerintahnya untuk mengirimkan senjata berat, seperti tank dan howitzer, ke Ukraina.
Dalam wawancara tersebut, Scholz memperingatkan dia tidak berpikir bahwa Jerman dan NATO dibenarkan untuk menjadi pihak yang bertikai di Ukraina.
Scholz juga mengatakan dia tidak percaya embargo gas Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya sama sekali tidak melihat bagaimana embargo gas akan mengakhiri perang. Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin terbuka terhadap argumen ekonomi, dia tidak akan pernah memulai perang gila ini," katanya.
"Kedua, Anda bertindak seolah-olah ini tentang uang. Tapi, ini tentang menghindari krisis ekonomi yang dramatis dan hilangnya jutaan pekerjaan dan pabrik yang tidak akan pernah lagi membuka pintu mereka," katanya. [tum]