WahanaNews.co | Sebanyak 35 pemain sepak bola perempuan junior Afghanistan yang melarikan diri dari kepemimpinan Taliban akhirnya ditampung Inggris.
Mereka akan ditampung bersama dengan keluarganya yang ikut melarikan diri dari Afghanistan.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Para pemain yang berusia berkisar antara 13 hingga 19 tahun melarikan diri dari Kabul sejak bulan lalu.
Mereka pun kemudian ditempatkan di hotel Pakistan selama beberapa pekan, dan visa sementara mereka akan berakhir pada Senin (11/10/2021).
Juru Bicara Pemerintah Inggris menegaskan saat ini pihaknya tengah akan memfinalisasi visa bagi tim pengembangan perempuan Afghanistan.
Baca Juga:
Kababek TNI Tutup Open Tournamen Sepak Bola Piala Panglima TNI 2024
“Kami sangat menantikan untuk menyambut mereka di Inggris secepatnya,” ujarnya dikutip dari BBC.
Para gadis itu akan menghadapi masalah berat jika mereka harus kembali ke Afghanistan jika negara lain tak menerima mereka.
“Ini merupakan berita yang fantastis, dan kami berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Dalam Negeri Priti Patel atas keputusan menyelamatkan nyawa ini,” ujar CEO RokIt, Anne Marie Gill, yang membantu pelarian mereka.
“Saya merasa senang mereka mendapat kesempatan kedua dalam hidup,” tutur pendiri RokIt, Jonathan Kendrick, yang membiayai operasi melarikan mereka dengan bus dan tinggal di Lahore.
Kendrick mengungkapkan dengan dukungan komunitas sepak bola, mereka akan mendapatkan penampungan dan merasakan pengalaman yang penuh kegembiraan.
Leeds United dan Chelsea menjadi sejumlah klub Inggris yang berjanji mendukung mereka saat tiba di Inggris.
Gill pun menegaskan bahwa gadis-gadis itu sempat khawatir mengenai apa yang terjadi pada mereka, namun kepastian ini membuat mereka lega.
Ia mengatakan mereka akan tiba di Inggris pada dua hingga tiga pekan mendatang.
Kebanyakan pemain sepak bola perempuan tersebut berasal dari Herat, dan langsung menuju Kabul saat pemberangkatan dengan pesawat dimulai.
“Sekitar 70 persen dari mereka menerima ancaman kematian. Mereka sangat ketakutan,” ujar Gill.
Sebelumnya para pemain senior tim nasional perempuan Afghanistan mendapatkan suaka di Portugal.
Tetapi nasib para pemain tim junior sempat mengalami ketidakpastian hingga mendapatkannya sekarang. [dhn]