WahanaNews.co | Insiden
petugas Imigrasi RI dengan diplomat Nigeria yang berteriak "I can"t breathe" berbuntut
panjang. Insiden tersebut berimbas pada hubungan diplomatik Nigeria-RI.
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Pemerintah Nigeria telah memutuskan untuk menarik sementara
duta besarnya untuk Indonesia menyusul insiden tersebut. Nigeria juga meninjau
ulang hubungan diplomatik dengan RI. Simak lengkapnya di rangkuman berikut:
Nigeria Tarik
Sementara Dubes untuk Indonesia
Baca Juga:
Kelompok Gerilyawan Islam Culik 50 Orang di Timur Laut Nigeria
Seperti diberitakan The Guardian Nigeria, Kamis (12/8/2021),
Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyema menyampaikan penarikan duta besar
Nigeria dari Indonesia dalam konferensi pers di Abuja, Rabu (11/8) waktu
setempat. Dia membenarkan video diplomat Nigeria yang viral di media sosial
pada akhir pekan lalu.
"Ketika kami melihat video itu di media sosial, kami
segera menghubungi Duta Besar kami untuk Indonesia, yang memberi kami
penjelasan lebih lanjut tentang apa yang terjadi. Dia juga membenarkan bahwa
video itu memang video seorang diplomat Nigeria di kantor. Rupanya, ini terjadi
selama pencarian acak oleh imigrasi Indonesia terhadap migran ilegal di negara
mereka," tutur Onyema.
"Hal pertama yang kami lakukan adalah meminta duta
besar untuk menyerahkan kepada kami laporan lengkap dan komprehensif tentang
apa yang terjadi. Tentu saja, keputusan Kementerian Luar Negeri adalah
mengajukan aduan resmi dan kuat kepada Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Di
bawah hukum internasional, diplomat tidak bisa salah. Ini jelas melanggar
Konvensi Wina," tegasnya.
Onyema menyampaikan bahwa Pemerintah Federal Nigeria telah
memanggil Duta Besar Indonesia untuk Nigeria untuk memberi tahu tentang
ketidaksenangan pemerintah Nigeria atas serangan yang dilakukan kepada
diplomatnya tersebut.
"Pada hari Senin, kami memanggil ke Kementerian Luar
Negeri, Duta Besar Indonesia untuk Nigeria. Sekali lagi, kami juga memprotes
dengan keras mengenai apa yang telah terjadi. Ini benar-benar tidak dapat
diterima dalam keadaan apa pun," katanya.
"Ada komunitas besar orang Nigeria di Indonesia. Kami
memiliki mekanisme kerja sama bilateral dengan negara Asia itu dan aspek
konsuler dari hubungan kami juga sangat penting karena ada begitu banyak orang
Nigeria di Indonesia," ujar Onyema.
"Kami telah menerima keluhan tentang beberapa orang
Nigeria dan itu adalah sesuatu yang telah kami bicarakan dengan baik dengan
pemerintah Indonesia," imbuhnya.
Onyema mengklarifikasi bahwa penarikan itu bersifat
sementara untuk memungkinkan penyelidikan penuh atas insiden tersebut dan
langkah-langkah konkret untuk melindungi komunitas Nigeria di Indonesia.
Nigeria Tinjau Ulang
Hubungan dengan RI
Pemerintah Nigeria memutuskan meninjau ulang hubungan
bilateral dengan Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Kemlu Nigeria melalui
juru bicaranya, Esther Sunsuwa, dalam siaran pers melalui akun Facebook Kemlu
Nigeria, Selasa (10/8). Dalam pernyataannya, pemerintah Nigeria juga menuntut
agar sanksi diberikan kepada pejabat Imigrasi terkait.
"Pemerintah Nigeria menuntut sanksi yang sesuai
terhadap pejabat terkait dan telah memanggil duta besarnya di Indonesia untuk
berkonsultasi, termasuk peninjauan hubungan bilateral," kata Sunsuwa.
Sikap pemerintah Nigeria itu diambil setelah mendapatkan
laporan komprehensif dari Duta Besar Nigeria di Indonesia. Menlu Nigeria
sebelumnya juga mengundang Duta Besar RI di Nigeria untuk mengungkapkan
kemarahan dan protes atas insiden itu.
"Setelah mempelajari laporan Duta Besar Nigeria,
pemerintah Nigeria mengutuk keras apa yang sebenarnya merupakan tindakan
kejahatan internasional yang mengerikan oleh aktor negara Indonesia terhadap
perwakilan terakreditasi dari Republik Federal Nigeria, sama sekali tidak ada
pembenaran dan bertentangan dengan hukum internasional," lanjutnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI
Jakarta Ibnu Chuldun menegaskan persoalan petugas Imigrasi Indonesia dengan
diplomat Nigeria telah selesai. Ibnu mengatakan Duta Besar Nigeria telah
mendatangi kantor Imigrasi Jakarta.
"Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah juga mendatangi
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada petang harinya dengan disertai petugas
Kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya," ujar Ibnu dalam
konferensi pers, Kamis (12/8/2021).
Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak
telah mengakui adanya kesalahpahaman. Tidak hanya itu, keduanya juga disebut
sepakat untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.
"Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan
sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik. Pertemuan dengan Duta
Besar Nigeria berlangsung dengan suasana yang baik," kata Ibnu.
Ibnu menuturkan pihaknya tidak mengetahui bahwa orang
tersebut merupakan diplomat Nigeria karena tidak mau menunjukkan identitas. Dia
menegaskan status diplomat ini baru diketahui setelah identitas ditunjukkan.
"Sekali lagi perlu saya tekankan, bahwa status
diplomatik ini baru diketahui petugas Imigrasi pada saat yang bersangkutan
menunjukkan kerja samanya dengan menunjukkan kartu identitas di kantor Imigrasi
dan kemudian diverifikasi oleh Kementerian Luar Negeri," kata Ibnu. [dhn]