"Dalam situasi saat ini pihak Rusia tidak berniat melanjutkan pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang, karena tidak mungkin untuk membahas penandatanganan perjanjian mendasar dalam hubungan bilateral dengan negara yang secara terang-terangan mengambil sikap tidak bersahabat dan mencoba merugikan kepentingan negara kita," tambah pernyataan tersebut.
Rusia kemudian menghentikan kegiatan ekonomi bersama di Kepulauan Kuril Selatan.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Tak hanya itu, mereka juga memblokir perpanjangan status Jepang sebagai mitra dialog sektoral Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam.
Kemenlu menyebut, Tokyolah yang bertanggung jawab atas kerusakan hubungan bilateral antara kedua negara tersebut.
Pasalnya, secara sadar diungkapkan Kemenlu Rusia, Jepang memilih kebijakan anti-Rusia daripada mengembangkan kerja sama dan hubungan bertetangga yang saling menguntungkan.
Baca Juga:
Koalisi Timur Bangkit, Putin dan Xi Beri Peringatan Keras ke AS Soal Konflik Israel-Iran
Jepang sebelumnya memperkenalkan beberapa paket sanksi terhadap Rusia atas situasi di Ukraina.
Sebanyak 300 nama produk telah dilarang diekspor ke Rusia.
Bahkan, Jepang juga membekukan aset beberapa bank milik Rusia.