Ia menyebut diperlukan sedikitnya 300.000 tenda baru untuk menampung sekitar 1,5 juta orang yang masih berada dalam kondisi mengungsi.
Laporan dari Dinas Pertahanan Sipil Palestina menyebut ribuan tenda telah terendam atau rusak akibat badai yang mengguyur wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
Baca Juga:
Utusan Khusus AS Steve Witkoff Akan Bertemu Kepala Negosiator Hamas Khalil Al-Hayya
Di beberapa area, banjir mencapai ketinggian 40 hingga 50 sentimeter, bahkan ada tenda yang hanyut terseret aliran air.
Tak hanya tempat tinggal, layanan kesehatan pun ikut terdampak. Sebuah rumah sakit lapangan dilaporkan terpaksa menghentikan operasionalnya sementara waktu karena fasilitasnya ikut kebanjiran.
Di sisi lain, PBB menyatakan sedang mengupayakan distribusi bantuan perlengkapan musim dingin, namun jumlah truk yang diizinkan masuk ke Gaza masih sangat terbatas.
Baca Juga:
Dokumen Bocor Ungkap Rencana Pangkalan Militer AS di Dekat Jalur Gaza
Israel dikabarkan memperketat akses bagi organisasi kemanusiaan.
Sementara itu, otoritas Gaza yang dipimpin Hamas menuding Israel tidak memenuhi kuota bantuan yang telah disepakati dalam masa gencatan senjata.
Berbagai lembaga bantuan juga menyoroti masih banyaknya barang penting, termasuk obat-obatan dan perlengkapan perlindungan cuaca dingin, yang tidak diizinkan masuk.