WahanaNews.co, Jakarta - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sedang melakukan pengumpulan sampel secara independen dan berjanji akan terus memonitor proses pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima di Jepang ke laut.
Dalam cuitannya di media sosial X, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi melaporkan bahwa IAEA telah melakukan verifikasi yang menunjukkan. Menurut kesimpulan, kadar tritirum dalam air limbah yang dilepaskan ke laut jauh di bawah batas operasional.
Baca Juga:
Berpotensi Hemat Biaya, Peneliti UGM Sulap Air Limbah untuk Alat Deteksi Covid-19
Kesimpulan itu didapat berdasarkan pengambilan sampel terbaru di Fukushima Daiichi.
"Kami akan melanjutkan pengambilan sampel dan pemantauan independen hingga (prosesnya) selesai," tulis Grossi.
Dia juga menegaskan bahwa IAEA akan melakukan pemantauan secara berkelanjutan di PLTN tersebut sampai seluruh proses pembuangan air limbah radioaktif selesai.
Baca Juga:
DLH Sulbar Kolaborasi dengan RSUD Antisipasi Dampak Limbah Beracun Rumah Sakit
“Hari ini saya menegaskan kembali kepada Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa bahwa kami akan berada di sana sampai tetes terakhir habis," tulis Grossi.
Pada Juli, IAEA mengatakan dampak radiologi terhadap manusia dan lingkungan dalam proses pelepasan limbah nuklir dari Fukushima bisa diabaikan.
Namun, pernyataan tersebut tidak serta merta mendukung keputusan pemerintah Jepang --yang mengundang kritik dan kecaman dari berbagai negara, terutama yang bertetangga dan berbatasan langsung dengan Tokyo.