WahanaNews.co | Kementerian
kesehatan India mencatat terdapat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam yang
mematikan dalam dua bulan terakhir. Kasus jamur hitam melonjak ketika wabah
Corona melanda di India.
Baca Juga:
Dituding Sering Pakai Narkoba, Elon Musk Buka Suara
Seperti dilansir AFP, Kamis (22/7/2021), Menteri Kesehatan
Muda, Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200
orang telah meninggal karena jamur dengan nama ilmiah mucormycosis.
Infeksi ini sebelumnya dianggap sangat jarang, tetapi
kasusnya membengkak selama pandemi, biasanya menyerang pasien setelah sembuh
dari COVID-19.
Ini adalah penyakit yang sangat agresif dan ahli bedah telah
dipaksa untuk menghilangkan mata, hidung dan rahang dari pasien untuk
menghentikan penyebarannya ke otak.
Baca Juga:
Kelebihan Jerami Padi dan Sabut Kelapa bagi Pertumbuhan Jamur Tiram
Menurut data pemerintah, jumlah kasus tertinggi dilaporkan
di negara bagian barat Maharashtra yaitu 9.348.
India hanya menangani rata-rata 20 kasus per tahun sebelum
pandemi, dengan hanya orang-orang dengan kekebalan yang sangat terganggu yang
berisiko, termasuk mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi, HIV atau
penerima transplantasi organ.
Para ahli mengaitkan kenaikan baru-baru ini dengan
penggunaan steroid yang berlebihan untuk mengobati COVID-19.
Pemerintah India menyatakan jamur itu sebagai epidemi pada
bulan Mei ketika kasus-kasus melonjak dan media sosial telah dibanjiri dengan
permohonan putus asa untuk obat-obatan untuk mengobati penyakit tersebut.
Data pemerintah yang diajukan pada Selasa (20/7) menunjukkan
jumlah infeksi memuncak selama Mei dan Juni dan sejak itu menurun secara
substansial.
Namun surat kabar Hindustan Times melaporkan Senin (19/17)
bahwa telah terjadi peningkatan kasus di antara anak-anak di negara bagian
Rajasthan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.