WAHANANEWS.CO - Menteri Perdagangan India Piyush Goyal menegaskan bahwa India tidak mendukung mata uang BRICS dalam bentuk apa pun.
Ia juga menegaskan bahwa India tidak ingin berbagi mata uang yang sama dengan China. Seperti diketahui, India dan China telah berselisih selama lebih dari lima dekade terkait sengketa perbatasan dan perang dagang.
Baca Juga:
Bergabung dengan BRICS, Pengamat: Indonesia Bakal Dapat Keuntungan Baru
Menerima sikap China, dinilai akan membuat pemerintahan Modi tampak lebih lemah dan menghambat prospek elektoralnya.
"Kami telah mencatat, kami tidak mendukung mata uang BRICS apa pun. Bayangkan jika kami memiliki mata uang yang sama dengan China. Kami tidak punya rencana. Mustahil untuk memikirkan mata uang BRICS," ujar Piyush Goyal, dikutip dari sindonews.com, Sabtu (8/2/2025).
Diketahui, sebelumnya India menegaskan sama sekali tidak mendukung dibentuknya mata uang bersama BRICS , yang sempat digadang-gadang bakal menjadi pesaing dolar Amerika Serikat (USD).
Baca Juga:
Indonesia Jadi Pelopor ASEAN di Keanggotaan BRICS
Selain tak ingin dicap AS mendukung dedolarisasi, India juga beralasan tak ingin berbagi mata uang dengan rivalnya sesama pendiri BRICS, China.
Selain itu, Gubernur Bank Sentral India (RBI) Shaktikanta Das juga turut mengatakan bahwa India tidak mendukung dedolarisasi.
"Tidak ada yang membicarakan atau memikirkan tentang dedolarisasi. Tidak ada langkah yang telah kami ambil untuk melakukan dedolarisasi," kata Das.