WahanaNews.co | Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia merilis pernyataan terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dua politisi India.
Kutukan keras Kemenlu RI ini disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta.
Baca Juga:
Israel Biarkan Bantuan ke Gaza Dicegat dan Dirusak, Indonesia Buka Suara
“Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India,” sebut pernyataan Kemenlu dalam akun Twitter, dikutip pada Senin (6/6/2022).
“Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta,” imbuh pernyataan pihak kementerian luar negeri.
Menurut Hindustan Times, juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma, dan pemimpin partai lainnya, Naveen Kumar Jindal, mengeluarkan pernyataan tidak sopan tentang Nabi Muhammad.
Baca Juga:
Markas UNRWA Dibakar, Kemenlu RI: DK PBB Harus Tegas ke Israel
Setelah dunia mengecam pernyataan itu, partai berusaha membuat jarak dari perkataan yang dibuat pemimpinnya.
Partai yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi itu mengumumkan sanksi terhadap keduanya.
Nupur Sharma sekarang diskors setelah membuat pernyataan menghina Nabi dan istrinya, Aisyah, dalam debat TV.
Sementara Juru Bicara BJP lainnya, Naveen Kumal Jindal, dikeluarkan dari partai sayap kanan atas komentar yang dia buat.
BJP menjauhkan diri dari pernyataan mereka, mengatakan telah menangguhkan Sharma dan mengusir Jindal.
Menanggapi desakan "permintaan maaf publik" Doha, India mengatakan pernyataan tentang Nabi Muhammad dibuat oleh "elemen pinggiran" dan bahwa itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Tasleem Rehmani, Presiden Dewan Politik Muslim India, menyebut penangguhan juru bicara BJP sebagai "sebuah drama."
"Usir dia secara permanen dan kirim dia ke Penjara. Tidak ada yang bisa diterima," kata Rehmani.
Sementara Niyaz Farooqui, Sekretaris Jamiat Ulema-e-Hind, organisasi sosial-keagamaan Muslim terbesar di India, mendesak pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum atas pernyataan yang menghina itu.
"Kami telah meminta Pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum, menangkap mereka dan menghukum mereka, baru setelah itu akan dianggap tindakan yang benar telah diambil,” tegasnya.
Pernyataan pejabat BJP juga memicu tren Twitter di dunia Arab, yang menyerukan boikot terhadap semua produk India. [gun]