WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia disebut tertarik membeli drone tempur buatan perusahaan teknologi militer asal Turki, Baykar.
Sebelumnya, drone Bayraktar TB2 dikabarkan sukses membantu militer Ukraina menahan gempuran jet tempur dan sistem artileri Rusia.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, bahkan menyebut tak hanya Indonesia yang tertarik membeli produk militer tersebut.
Malaysia juga dikatakan melontarkan minat yang sama dengan Indonesia.
“Banyak negara Asia, terutama Malaysia dan Indonesia, menunjukkan minat besar pada produk industri pertahanan kami. Kesepakatan sedang ditandatangani,” kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam konferensi pers di Tokyo, seperti dilansir Reuters, Senin (26/9/2022).
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Menlu Turki berkunjung ke Jepang untuk menghadiri pemakaman jenazah mantan Perdana Menteri, Shinzo Abe.
Di sela kunjungan tersebut, dia melakukan beberapa agenda bilateral, termasuk dengan mitra kerjanya dari Jepang.
"Kami dengan senang hati akan memenuhi kebutuhan Jepang akan drone," tambahnya.
Sebelumnya, Reuters juga melaporkan, pekan lalu industri militer Turki, Baykar, mengirimkan 20 drone bersenjata ke Uni Emirat Arab.
Permintaan internasional untuk drone Turki melonjak setelah Ukraina disebut sukses menggunakannya untuk menahan serangan militer Rusia.
Tapi, sebelum itu, drone tempur tersebut juga digunakan dalam konflik militer di Suriah dan Libya.
Drone tempur Bayraktar TB2 memiliki lebar sayap 12 meter dan dapat mengudara hingga 25 ribu kaki.
Dari ketinggian itu, pesawat tempur tanpa awak tersebut dapat menukik untuk menghancurkan tank dan artileri dengan bom yang dipandu laser.
Dalam perang di Ukraina, drone ini membantu melemahkan superioritas militer Rusia yang luar biasa.
Baykar sendiri didirikan di Turki pada 1980-an oleh ayah dari kakak beradik Selcuk dan Haluk, Ozdemir Bayraktar.
Pasangan kakak beradik yang kini mengelola Baykar itu, sejak 2005 mulai fokus pada pesawat tak berawak.
Bisnis drone tempur mereka mendapat dukungan Pemerintah Turki yang berusaha memperkuat industri militer. [gun]