Ini adalah kali kedua pria berusia 75 tahun itu mencalonkan diri sebagai capres Singapura, usai gagal pada pemilu 2011 lalu.
"2023 akan menjadi waktu saya," ujarnya kepada Channel News Asia.
Baca Juga:
Wagub Kalbar Komitmen Kembangkan Kebudayaan dengan Membangun Rumah Adat Tionghoa
Dikutip dari Al Jazeera, pilpres kali ini berbeda dengan tahun 2017 karena diikuti oleh semua etnis. Pada pemilu sebelumnya, hanya etnis Melayu yang diizinkan mencalonkan diri.
Pemilu kali ini merupakan hasil dari amandemen konstitusi yang dirancang untuk memastikan etnis minoritas Singapura memiliki kesempatan untuk terwakili di tingkat presiden.
Di Singapura, hampir 75 persen penduduknya merupakan etnis Tionghoa. Sekitar 13 persen berasal dari Melayu dan 9 persen dari India.
Baca Juga:
Perjalanan Karir Politik Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia
Pemungutan suara akan dimulai pukul 08.00 waktu setempat hingga pukul 20.00 waktu setempat. Sekitar 2,7 juta warga Singapura yang memenuhi syarat bakal diminta memilih kandidat yang mereka jagokan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.