WahanaNews.co | Perang Korea merupakan penyebab terpecahnya Semenanjung Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Sebagaimana diberitakan Britannica, Uni Soviet menguasai wilayah utara Semenanjung Korea setelah Perang Dunia II. Namun, wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Perang ini berlangsung sejak 1950 hingga 1953. Perang ini dimulai kala Korut menginvasi Korsel pada 25 Juni 1950.
Sebagaimana diberitakan History, perang Korea merupakan perang sipil yang merebak menjadi perang proksi antara beberapa kekuatan dunia. Perang itu berubah menjadi perang nilai demokrasi dengan komunisme.
AS dan China diketahui terlibat dalam perang ini.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Keterlibatan AS dalam Perang Korea
Keterlibatan AS dimulai saat pemimpin Korut Kim Il Sung meluncurkan invasi ke Korsel pada 25 Juni 1950 pagi. Invasi tersebut didukung oleh Uni Soviet.
Merespons invasi ini, mantan Presiden AS Harry S. Truman mengumumkan ia telah memerintahkan angkatan udara dan laut AS ke Korsel untuk membantu negara itu mengatasi invasi Korut.
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu dalam sesi darurat pada 25 Juni siang, pun menyetujui resolusi AS untuk menghentikan permusuhan segera dan mengusir pasukan Korut dari paralel ke-38. Paralel ke-38 sendiri merupakan garis yang memisahkan Korut dan Korsel.
Di sisi lain, Uni Soviet kala itu sedang melakukan boikot terhadap Dewan Keamanan PBB karena menolak kemerdekaan Republik Rakyat China. Uni Soviet kemudian tak bisa melakukan melakukan veto atas keputusan ini dan berbagai resolusi PBB lain kala itu.
Truman Umumkan AS Terlibat di Perang Korea
Pada 27 Juni, Truman mengumumkan bahwa Amerika Serikat bakal terlibat dalam konflik Korea untuk mencegah penaklukan negara merdeka oleh komunisme.
Truman juga berpendapat bahwa Uni Soviet merupakan dalang di balik invasi Korut ke Korsel.
Keputusan Truman ini mendapat persetujuan dari Kongres dan publik AS.
Pada 28 Juni, Dewan Keamanan PBB bertemu dan mengizinkan ditindaklanjutinya resolusi AS, yakni mengerahkan pasukan ke Korut.
Pada 30 Juni, Truman setuju mengirim pasukan angkatan darat AS ke Korea. Pada 7 Juli, Dewan Keamanan PBB merekomendasikan AS menjadi komando seluruh pasukan PBB yang dikirim ke Korea.
Sehari setelahnya, Jenderal Douglas MacArthur terpilih sebagai komandan seluruh pasukan PBB di Korea.
Keterlibatan China di Perang Korea
Britannica melaporkan keterlibatan China dalam Perang Korea dimulai saat Kepala Partai Komunis China (PKC) Mao Zedong menerima permohonan bantuan dari Kim Il Sung.
Mao setuju untuk ikut andil dalam Perang Korea, tetapi dia membutuhkan jaminan kekuatan udara dari Uni Soviet, dikutip dari Britannica.
Pemimpin Uni Soviet kala itu, Joseph Stalin, berjanji untuk memperluas pertahanan udara China sampai di atas Sungai Yalu, pun melindungi pangkalan udara di Manchuria dan pembangkit listrik tenaga listrik di sungai tersebut.
Setelah berbagai debat, Mao kemudian memerintahkan Renmin Zhiyuanjun atau Pasukan Relawan Rakyat China (CPVF) untuk pergi ke Korea. Pasukan itu diketuai oleh Jenderal Peng Dehuai, seorang veteran 20 tahun yang ikut dalam perang melawan Nasionalis China dan Jepang.[rin]