Semasa memimpin, presiden yang terkenal rasis itu kerap menindas orang kulit putih di Zimbabwe dengan berbagai cara.
Selama berkuasa, Mugabe juga menindas brutal lawan politiknya, dan membangun budaya impunitas untuk dirinya sendiri dan kroni-kroninya.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
"Sementara menyebut dirinya sebagai penyelamat Zimbabwe, Robert Mugabe menimbulkan kerusakan abadi pada rakyatnya dan reputasinya," kata Muleya Mwananyanda, Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Afrika Selatan.
Sekitar 1980-an, Mugabe melancarkan penumpasan militer terhadap oposisi hingga menewaskan sekitar 20 ribu orang di Provinsi Matabeleland dan Midlands. Sebagian besar korban tewas itu merupakan warga sipil tak bersenjata.
Selama masa-masa pemilu, lawan politik Mugabe kerap mengalami intimidasi, penyiksaan, pelecehan, hingga kematian. Beberapa musuh politik Mugabe bahkan hilang tanpa jejak.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
2. Omar Al-Bashir, Eks Presiden Sudan
Al-Bashir merebut kekuasaan pada 1989 melalui kudeta militer terhadap pemerintahan Perdana Menteri Sadiq al-Mahdi, sebuah pemerintahan yang dipilih secara demokratis.
Segera setelah merebut kekuasaan, Al-Bashir membubarkan semua partai politik di Sudan, membubarkan parlemen negara itu, dan menutup semua media milik swasta.