Menurut laporan dari Geo News, Gunung Erebus, yang terletak di Pulau Ross Antartika dan merupakan salah satu dari dua gunung berapi aktif di wilayah tersebut, menghasilkan debu emas senilai 6.000 dolar AS setiap hari.
Endapan emas yang ditemukan di gunung berapi tersebut diduga berasal dari batuan vulkanik, yang dipindahkan oleh gas panas selama aktivitas gunung berapi.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Selain itu, Gunung Erebus juga memiliki arti penting karena peristiwa tragis pada 1979 ketika New Zealand Air penerbangan 901 jatuh ke sisinya, yang mengakibatkan hilangnya seluruh penumpang dan awak.
Observatorium Bumi NASA melaporkan bahwa debu logam mulia itu telah terdeteksi sejauh 621 mil dari semburan lava paling selatan di Erebus. Tingginya 12.448 kaki (3.794 meter), sebagai bagian dari fenomena muntahan lainnya.
“Itu secara teratur mengeluarkan gumpalan gas dan uap dan kadang-kadang mengeluarkan batu (bom),” kata NASA dalam sebuah keterangannya, melansir Interesting Engineering.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Conor Bacon dari Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University, New York, mengungkapkan bahwa gunung berapi ini telah mengalami letusan sejak tahun 1972.
Ketika lava mengalir dari gunung yang memiliki ketinggian puncak mencapai 3.794 meter (12.448 kaki), gas panas yang dilepaskan membawa sebagian kecil partikel emas ke udara.
Para ahli menduga endapan emas di gunung berapi ini berasal dari batuan vulkanik yang terbawa oleh gas panas selama aktivitas gunung berapi.