Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengutuk apa yang ia sebut sebagai "kejahatan keji dan tidak manusiawi".
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, bersumpah untuk membalas dendam atas serangan bom tersebut.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pernyataan mengutuk serangan tersebut sebagai "serangan teroris pengecut" pada hari Rabu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Iran.
Rincian lebih lanjut mengenai pelaku serangan dan motif mereka belum dapat ditentukan.
Namun, Aaron Zelin, pakar di Washington Institute for Near East Policy, menyatakan bahwa dia tidak akan terkejut jika serangan itu dilakukan oleh cabang ISIS yang berbasis di negara tetangga Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan, atau ISIS-K.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Teheran menyatakan bahwa ISIS-K diduga terlibat dalam banyak rencana yang gagal selama lima tahun terakhir.
Mayoritas dari mereka yang ditangkap berasal dari warga Iran, Asia Tengah, atau warga Afghanistan yang terhubung dengan jaringan afiliasi di Afghanistan, bukan dari jaringan ISIS di Irak dan Suriah.
ISIS disebut menyimpan kebencian besar terhadap Syiah, sekte dominan di Iran, yang sering menjadi sasaran serangan di Afghanistan. Mereka menganggap Syiah sebagai murtad dan selama bertahun-tahun telah mengancam Teheran.