WahanaNews.co, Jakarta - Pasukan militer Israel disebut menggunakan sekolah-sekolah di Jalur Gaza, Palestina, sebagai barak militer hingga tempat eksekusi.
Organisasi hak asasi manusia (HAM), Euro-Med, melaporkan pada Rabu (13/12/23) bahwa sedikitnya 15 jenazah ditemukan di sebuah sekolah di sebelah barat kamp pengungsi Jabalia.
Baca Juga:
Nabil Abu Rudeineh: Persetujuan Bantuan AS ke Israel Seperti Pembunuhan Warga Palestina
Saksi mata dan kerabat korban mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka yang tewas ditembak dari jarak dekat oleh pasukan Zionis.
Euro-Med menyatakan kesaksian yang mereka terima dan penyelidikan awal menunjukkan bahwa jenazah-jenazah tersebut ialah orang-orang yang dieksekusi setelah diinterogasi tentara Israel.
"Kami terkejut menemukan 15 jenazah setelah pasukan Israel meninggalkan sekolah," kata Muhammad Jalal (37) kepada Euro-Med, seperti dikutip The New Arab, Kamis (14/12).
Baca Juga:
Menlu Iran Ledek Serangan Drone Israel: Mirip Mainan Bocah
"Jelas bahwa mereka langsung ditembak dan beberapa dari mereka tubuhnya hancur akibat tembakan berat," lanjut dia.
Sejak Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza imbas serbuan Hamas 7 Oktober lalu, nyaris semua penduduk daerah kantong itu mengungsi dari rumah mereka.
Warga Palestina di Gaza menyelamatkan diri ke sekolah-sekolah, kamp pengungsian, masjid, hingga rumah sakit agar terhindar dari serangan Zionis. Namun, pasukan Israel menyerang secara brutal dan tanpa pandang bulu. Berbagai fasilitas sipil itu pun menjadi target gempuran.