WahanaNews.co | Israel menggempur Gaza dengan serangan udara pada Sabtu, 6 Agustus 2022.
Kelompok teroris Palestina membalas serangan itu dengan rentetan tembakan roket yang menandai eskalasi kekerasan terburuk di wilayah tersebut sejak perang tahun lalu.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Otoritas kesehatan di Gaza yang dikendalikan oleh Hamas mengatakan 10 orang telah tewas akibat serangan Israel.
Di antara korban tewas adalah seorang bocah perempuan berusia lima tahun dan komandan jihad Palestina Tayseer Al Jabari.
Selain korban tewas, 79 orang lainnya terluka. Tentara Israel memperkirakan bahwa operasinya telah menewaskan 15 gerilyawan Palestina.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan terpaksa meluncurkan operasi kontra-teror pencegahan terhadap ancaman langsung yang ditimbulkan oleh kelompok Jihad Islam.
Hal ini menyusul ketegangan berhari-hari di sepanjang perbatasan Gaza.
Israel dan Jihad Islam sama-sama telah mengkonfirmasi terbunuhnya Taysir al-Jabari, dalam serangan hari Jumat di sebuah gedung di barat kota Gaza. Jabari adalah pimpinan Jihad Islam.
Ihwal terbunuhnya pemimpin mereka itu, Jihad Islam mengatakan pemboman Israel sama dengan deklarasi perang. Kelompok ini pun melepaskan lebih dari 100 roket ke arah Israel.
Tembakan roket dan serangan Israel berlanjut semalam, mempertaruhkan terulangnya konflik 11 hari pada Mei 2021 yang menghancurkan Gaza dan memaksa banyak orang Israel mengebom tempat perlindungan.
“Israel tidak tertarik pada konflik yang lebih luas di Gaza, tetapi juga tidak akan menghindar darinya,” kata Lapid dalam pidato yang disiarkan secara nasional.
Sirene serangan udara terdengar semalam di beberapa tempat di Israel selatan dan tengah. Tak ada laporan mengenai jumlah korban.
Pejabat di daerah perbatasan mendesak warganya berada di sekitar tempat penampungan, yang dibuka di ibukota Tel Aviv.
Tentara Israel mengkonfirmasi setidaknya 70 peluncuran roket dari Gaza. Israel menyatakan 11 roket telah ditembak jatuh dan lusinan dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Sejumlah roket lainnya telah mendarat di daerah terbuka.
Mesir, perantara bersejarah antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza, berusaha menengahi dan mungkin menjadi tuan rumah delegasi Jihad Islam Sabtu malam, kata pejabat Mesir di Gaza.
Hamas telah berperang empat kali dengan Israel sejak merebut kendali Gaza pada 2007, termasuk konflik pada Mei tahun lalu.
Jihad Islam adalah kelompok yang terpisah, bersekutu dengan Hamas, tetapi juga bertindak secara independen.
Gejolak Jihad Islam terjadi pada 2019, menyusul pembunuhan Israel terhadap Baha Abu al-Ata, pendahulu Jabari. Kedua pihak terlibat baku tembak selama beberapa hari tanpa melibatkan Hamas. [jat]