WahanaNews.co | Badan Industri Luar Angkasa Israel (IAI) mengklaim berhasil
menguji coba Barak ER, sistem
pertahanan untuk menangkal serangan rudal balistik jarak jauh, pada Senin (22/3/2021).
IAI mengumumkan langsung proses uji
coba itu melalui foto yang diunggah di akun Twitter
resmi mereka.
Baca Juga:
Gempuran Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat Gaza Tewaskan 210 Orang
"Sukses menguji coba sistem pertahanan Extended Range Barak (Barak ER)
kami," tulis IAI, memaparkan bahwa simulasi langsung
rudal anti-balistik Barak ER itu
dilakukan dalam beberapa skenario ancaman, termasuk mencegat target rudal yang
menyerang.
Times of Israel melaporkan,
rudal Barak ER yang dikembangkan oleh
IAI ini menggabungkan kemampuan untuk mencegat ancaman di udara hingga jarak
150 kilometer.
Rudal pencegat itu pun bisa mencapai
ketinggian 30 kilometer dan dapat bertahan dari ancaman jet tempur, rudal
jelajah, pesawat nirawak (drone),
helikopter, dan bom.
Baca Juga:
Hizbullah Klaim Serangan Sukses Hantam Iron Dome Israel di Lebanon
Jarak jangkauan rudal yang semakin
jauh ini berhasil dicapai setelah menyesuaikan mesin pencegat dengan kemampuan
radar multi-misi (MMR) IAI.
Rudal yang diluncurkan secara vertikal
itu mencakup teknologi booster, mesin
roket ganda, dan sistem radar canggih.
IAI sendiri berdiri pada 1953 dan
dianggap sebagai pelopor industri pertahanan dunia dalam menciptakan teknologi
dan sistem pertahanan darat, udara, laut, luar angkasa, hingga dunia maya.
Selama ini, IAI telah bekerjasama
dengan militer India.
Pada 2019 lalu, IAI mendapat kontrak
senilai US$ 777 juta untuk memasok alutsista bagi India, termasuk sistem
pertahanan rudal Barak-8. [dhn]