WahanaNews.co, Teheran - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan pemboman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina sudah keterlaluan.
Raïssi mengatakan terus meningkatnya serangan Israel sejak 7 Oktober "dapat memaksa semua orang" untuk segera mengambil tindakan.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
“Kejahatan rezim Zionis sudah melewati garis merah dan ini bisa memaksa semua orang untuk bertindak,” kata Raissi di X, sebelumnya Twitter, Minggu 29 Oktober.
Raisi mengatakan Amerika Serikat telah memperingatkan Iran untuk tidak ikut campur dalam perang Hamas melawan Israel, namun Washington terus memberikan dukungan luas kepada Israel.
“Amerika Serikat mengirim pesan ke Poros Perlawanan (jaringan milisi Palestina), namun juga merespons dengan respons yang jelas di medan perang,” kata Raissi seperti dikutip Al Arabiya.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Hingga saat ini, Iran dilaporkan telah memberikan sejumlah dukungan kepada milisi di berbagai negara Timur Tengah untuk bersama-sama melawan Israel.
Jaringan ini mencakup milisi bersenjata seperti Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, serta berbagai milisi di Irak dan Suriah, serta milisi Houthi di Yaman.
Meski belum jelas maksud Raisi, serangkaian serangan terhadap pasukan AS terus terjadi di Irak dan Suriah.
Di saat yang sama, baku tembak antara tentara Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon juga terus meluas.
Iran yang mendukung Hamas secara finansial dan militer menyambut baik serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Serangan yang memicu perang Hamas melawan Israel terus meningkat hingga saat ini.
Dikutip dari Associated Press (AP), Minggu (29 Oktober 2023), jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza Palestina mencapai 8..005 orang dan lebih dari 20..200 lainnya luka-luka.
Sebagian besar korban tewas di Gaza adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak dimulainya perang juga meningkat menjadi 116 orang dan 2.000 lainnya terluka.
Di sisi lain, di pihak Israel, jumlah korban tewas mencapai 1..400 orang dan sekitar 5.431 lainnya luka-luka.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]