WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Keuangan Israel merekomendasikan kepada pemerintahan mereka untuk menutup Kementerian Diaspora dan lima kementerian lainnya.
Media Jerusalem Post melaporkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan dana tambahan untuk perang di Gaza.
Baca Juga:
Faisal Basri Ekonom Senior Meninggal Dunia
Kementerian Urusan Diaspora dan pemberantasan Antisemitisme ini sebenarnya dikenal punya peranan penting dalam menjaga dan memperkuat hubungan antara Israel dengan Komunitas Yahudi di seluruh dunia.
Namun, kini Kementerian Urusan Diaspora telah direkomendasikan untuk ditutup bersama dengan lima kementerian Israel lainnya yaitu Kementerian Urusan Yerusalem, Warisan, Pemukiman dan Misi Nasional, Kerjasama Regional, dan Kesetaraan Sosial.
Rencana penutupan Kementerian Urusan Diaspora ini memunculkan kritik. Pasalnya, keputusan ini memicu kekhawatiran besar di kalangan diaspora Yahudi global yang memandang kementerian ini telah menjadi penghubung penting mereka dengan Israel.
Baca Juga:
Kemenkeu Apresiasi Pemanfaatan Dana Desa di Sumedang
Selain menutup enam kementerian, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga mengusulkan kepada pemerintah untuk membekukan dana koalisi yang tidak memiliki sangkutan dengan peperangan.
Bahkan, pekan lalu Bezalel Smotrich juga sudah mengumumkan rencana pemotongan sebagian dana koalisi pada anggaran 2023.
Menteri Keuangan Israel itu yakin dengan penutupan sejumlah kementerian, pembekuan serta pemotongan dana koalisi tersebut akan membawa perubahan dalam anggaran negara. Selanjutnya, Smotrich akan membawa rekomendasi kebijakan tersebut kepada pemerintah Israel untuk mendapat persetujuan pada pekan depan.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.