Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan setidaknya 200 serangan Israel yang menargetkan fasilitas medis di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, sejak 7 Oktober.
Dikutip CNN, dari ratusan gempuran itu, sekitarnya 494 petugas kesehatan tewas dan 372 orang lainnya terluka dalam ratusan serangan itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sementara itu, sekitar 118 serangan Israel juga menyasar fasilitas kesehatan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober hingga menewaskan tiga petugas kesehatan dan melukai 15 lainnya.
Organisasi Save the Children melaporkan lebih dari 3.324 anak-anak tewas akibat gempuran Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sementara itu, sebanyak 36 anak di Tepi Barat meninggal dunia sejak perang kembali pecah.
Save the Children melaporkan jumlah anak-anak yang tewas di Palestina sejak 7 Oktober ini lebih banyak ketimbang total jumlah anak-anak yang tewas dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019 lalu.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
Menurut laporan dari Sekretaris Jenderal PBB urusan anak-anak dan konflik bersenjata, total 2.985 anak terbunuh di 24 negara pada 2022, 2.515 anak pada 2021, dan 2.674 anak pada 2020 di 22 negara.
"Kematian satu anak itu terlalu banyak, ini adalah pelanggaran berat yang sangat besar," kata Jason Lee, direktur Save the Children untuk Palestina seperti dikutip Al Jazeera.
"Gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan mereka.