WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi membutuhkan proses panjang, Senin (30/5).
"Kami percaya bahwa mungkin untuk melangsungkan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Itu menjadi perhatian kami. Kami telah mengatakan itu merupakan langkah selanjutnya setelah Kesepakatan Abraham, untuk membicarakan proses yang panjang dan penuh kehati-hatian," kata Lapid mengutip dari Times of Israel.
Baca Juga:
Pangeran MbS Hubungi Presiden Iran Terkait Perang Antara Hamas dan Israel
Lapid juga menyampaikan bila kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi terjadi, itu tak akan muncul dalam kekagetan seperti yang terjadi dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.
"Ini tak bakal terjadi seperti sebelumnya. Kami tak akan memberikan kejutan," kata Lapid merujuk pada Kesepakatan Abraham yang digagas Amerika Serikat (AS) pada 2020 silam.
Selain itu, Lapid menuturkan Israel terus bekerja sama dengan AS dan negara-negara Teluk agar bisa menormalisasi hubungannya dengan Arab Saudi.
Baca Juga:
Kronologi 3 Warga Arab Saudi Dihukum Mati Karena Tolak Penggusuran Proyek The Line
Sebagaimana dilansir Al-Arabiya, Arab Saudi dan Israel tak memiliki hubungan diplomatis.
Meski demikian, negara kerajaan yang terdapat dua kota suci Umat Islam dunia itu mengungkap keinginan mereka untuk menjadi lebih dekat dengan Israel.
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), sempat mengatakan negaranya melihat Israel sebagai 'sekutu potensial' pada Maret lalu. Namun, MbS menyoroti beberapa isu harus diselesaikan terlebih dahulu.