Mereka juga bermanfaat bagi manusia. Kebiasaan menggali dan
makan cacing penis mampu mendaur ulang sedimen laut. Di lepas pantai
California, misalnya, para ilmuwan mencatat bagaimana aktivitas cacing penis
dapat mengurangi dampak air limbah di dasar laut.
Selain itu, cacing penis adalah bagian penting dari makanan
laut, termasuk hiu laut dalam seperti houndshark dan spesies Alaska Plaice.
Beberapa mamalia juga diketahui memakan cacing penis, termasuk walrus Pasifik
di laut Bering dan berang-berang laut selatan. Di Queensland hewan ini menjadi
santapan burung curlew timur yang terancam punah.
Baca Juga:
2 Tahun Makan Daging Mentah, Tubuh Pria Ini Keluarkan Cacing 2 Meter
Bahkan, sebagian orang di Asia Timur dan Tenggara menjadikan
cacing penis sebagai olahan makanan, atau disantap mentah-mentah. Ada juga yang
menjadikan Echiuran sebagai produk fermentasi yang disebut gaebul-jeot. Cacing
penis disebut memiliki rasa asin dengan sedikit manis.
Sayangnya, populasi cacing penis yang disebut sebagai
insinyur ekosistem terancam dengan aktivitas seismik bawah laut dari eksplorasi
minyak dan gas. Terlebih, keberadaan mereka tidak terlalu diperhatikan dan
dianggap tidak penting.
"Kita tidak bisa begitu saja menganggap hewan tidak
memainkan peran penting dalam ekosistem karena tidak memiliki karisma," kata
McPhee sebagaimana dikutip Science Alert. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.