Singapore Scout Association mengatakan tidak satu pun dari kontingen mereka yang jatuh sakit akibat cuaca panas. Terdapat 67 peserta dari Singapura yang terdiri atas 40 siswa dan 27 guru.
Tak seperti Singapura, beberapa negara seperti Filipina dan Argentina memastikan akan tetap berada di perkemahan meski ada tantangan dari cuaca ekstrem.
Baca Juga:
Kaum Miskin Paling Terancam, Panas Ekstrem di Eropa Picu 50 Ribu Kematian
Mereka melihat adanya perbaikan di lokasi perkemahan.
"Kami mendapat janji dari pimpinan pemerintah bahwa segala sesuatunya akan diperbaiki," kata Presiden Argentina Scout Association Marina Rustan.
Sedangkan kontingen AS akan mengambil bagian dalam program jambore pada Sabtu (5/8) sebelum pindah ke Garnisun Humphreys Angkatan Darat AS di dekat lokasi jambore pada Minggu (6/8).
Baca Juga:
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis: Wilayah RI Terdampak hingga Agustus 2024
"Kontingen AS untuk Jambore Pramuka Dunia telah membuat keputusan sulit bahwa kami akan meninggalkan lokasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 lebih awal karena cuaca ekstrem yang sedang berlangsung dan mengakibatkan kondisi di lokasi jambore," ujar mereka.
Sebelumnya, Inggris telah terlebih dahulu memindahkan kontingen mereka ke sejumlah hotel di Seoul.
Tim Pramuka Inggris juga terlihat meninggalkan perkemahan dengan tas mereka di Buan pada Sabtu (5/8) pagi waktu setempat.