WahanaNews.co | Para delegasi KTT Y-20 sangat antusias ketika menyusuri sungai hutan mangrove di kawasan hutan mangrove Graha Indah Balikpapan.
Menyusuri sungai menjadi salah satu rangkaian kegiatan pra KTT Y-20 di hari kedua, Minggu (22/5/2022). Saat menyusuri sungai hutan mangrove ini, para delegasi pun takjub melihat keberadaan kawanan Kera Bekantan atau Kera Hidung Panjang yang saat ini sudah nyaris terancam punah.
Baca Juga:
Politeknik Transportasi SDP Palembang Mengadakan Diklat untuk Pelaku Transportasi Sungai dan Danau
Salah satu delegasi asal Korea Selatan, Daniel Yoon mengatakan aktivitas menyusuri sungai hutan mangrove ini, merupakan pengalaman baru dan yang pertama kalinya ia rasakan.
Pemandangan alam hutan mangrove yang masih terjaga bersama dengan beragam ekosistemnya, menurutnya harus terus dilestarikan demi kepentingan dunia dan masa depan.
"Menurut saya menyusuri sungai hutan mangrove ini merupakan pengalaman yang seru dan menyenangkan, karena saya belum pernah merasakan pengalaman yang seperti ini, dan selama berada sungai hutan mangrove ini, saya terkejut karena ternyata masih ada hutan mangrove yang masih asli dan terjaga seperti ini," kata Daniel Yoon, salah satu delegasi asal Korea Selatan usai melakukan susur sungai di dermaga hutan mangrove Graha Indah Balikpapan.
Baca Juga:
Pencarian ABK Tugboat yang Terbakar di Sungai Barito Dihentikan Setelah Sepuluh Hari
Daniel Yoon mengatakan pelestarian hutan mangrove merupakan salah satu langkah penting dan konkret bagi umat manusia, karena pohon-pohon mangrove ini bisa membantu mengembalikan kemurnian udara, bukan hanya bagi indonesia, tetapi juga bagi seluruh umat manusia.
"Setelah melihat langsung kondisi kawasan hutan mangrove ini, menurut saya kita harus segera mengambil berbagai tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan kondisi lingkungan, salah satunya seperti kawasan hutan mangrove di Kota Balikpapan ini, yang perlu untuk dijaga, dan jangan sampai dibiarkan rusak oleh ulah tangan manusia" katanya.
Selain itu, Daniel Yoon juga mengatakan bahwa hutan mangrove ini juga bisa memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan dan diawasi lebih serius oleh pemerintah dengan melibatkan masyarakat sekitar.
"Saat berada di tengah hutan mangrove ini, saya benar-benar merasakan kondisi lingkungan yang sangat nyaman, dan saya ingin berbagi pengalaman saya ini kepada teman-teman di negara saya (Korea Selatan) dan menurut saya kawasan hutan mangrove ini bisa memiliki nilai ekonomi dalam hal pengembangan pariwisata di Kalimantan," tutupnya.
Selain itu, Daniel Yoon juga mengatakan bahwa hutan mangrove ini juga bisa memiliki nilai ekonomi jika dikembangkan dan diawasi lebih serius oleh pemerintah dengan melibatkan masyarakat sekitar.
"Saat berada di tengah hutan mangrove ini, saya benar-benar merasakan kondisi lingkungan yang sangat nyaman, dan saya ingin berbagi pengalaman saya ini kepada teman-teman di negara saya (Korea Selatan) dan menurut saya kawasan hutan mangrove ini bisa memiliki nilai ekonomi dalam hal pengembangan pariwisata di Kalimantan," tutupnya. [rin]