WahanaNews.co | Pejabat-pejabat di seluruh Amerika yang ditugaskan untuk
mengamankan pemilihan presiden mendatang mengambil tindakan pencegahan
tambahan, dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan kekerasan pada 3 November dan
sesudahnya.
Peringatan
paling nyata bukan berasal dari pihak federal, tetapi dari pejabat tingkat
negara bagian, dan beberapa mengatakan, kampanye disinformasi asing bisa memicu
sejumlah masalah, mulai dari gangguan ketertiban kecil sampai kekerasan yang
lebih parah.
Baca Juga:
Negosiasi Tarif dengan AS Menghangat, Prabowo Tancap Gas Sederhanakan Aturan Impor
"Penundaan
hasil penghitungan suara dan penghitungan kembali bisa mengarah kepada protes
dan usaha untuk menduduki kantor pemilihan," demikian bunyi peringatan dari
Departemen Keamanan Dalam Negeri New Jersey dalam laporan penilaian ancamannya
yang diterbitkan pada akhir September lalu, sebagaimana diwartakanVOA.
"Insiden keresahan sipil yang mengakibatkan huru-hara, tindak
kekerasan, dan jatuhnya korban akan muncul seiring ketidak pastian hasil
pemilihan, konfrontasi antara pemrotes dan demonstrasi kontra yang
mempertanyakan hasil pemilihan," demikian catatan dari laporan itu.
Pejabat
negara bagian dan pemilihan lokal sangat serius dalam menangani peringatan
seperti itu, khususnya setelah FBI bulan ini berhasil membongkar sebuah
persekongkolan oleh milisi anti-pemerintah yang merencanakan penculikan
Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, seorang Demokrat.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
Pejabat
Michigan mengatakan, mereka sedang mengkaji situasinya dan fokusnya adalah pada
pemilihan. Mereka merencanakan untuk menerbitkan panduan tambahan di hari-hari
mendatang.
Namun,
rencana penculikan pejabat, yang menurut Biro Penyelidik Federal (FBI), juga
diarahkan kepada Gubernur Virginia Ralph Norhtam, bukan satu-satunya insiden
yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat pemilihan.
Beberapa
mengacu pada sebuah protes pada akhir September di sebuah tempat pemungutan
suara (TPS) pemilihan dini di Fairfax County, Virginia, sebuah daerah di
pinggiran Washington DC, yang beritanya segera menyebar di Internet.
Video
dari protes itu yang diunggah di media sosial, memperlihatkan sekelompok
pendukung Presiden Trump mendekati TPS dengan poster dan bendera, sambil
meneriakkan "Empat Tahun Lagi!"
Laporan
polisi dari insiden itu menunjukkan pintu masuk ke bangunan TPS, sebuah
bangunan pemerintah lokal, tidak pernah diblokir, dan pejabat mengatakan, tidak
ada petunjuk bahwa ada peraturan yang dilanggar. Namun beberapa pemilih di sana
memberitahu media bahwa mereka merasa keselamatan diri mereka terancam. [dhn]