WAHANANEWS.CO, Jakarta - Serangan rudal bertubi-tubi dari Iran ke berbagai kota di Israel dalam dua pekan terakhir bukan hanya menimbulkan kehancuran fisik, tetapi juga memicu krisis ekonomi dan sosial yang serius.
Tak sedikit warga Israel kini berada di ambang kepanikan. Tekanan psikologis dan finansial pun membuat situasi kian tak terkendali.
Baca Juga:
Hancur Lebur, Kota di Israel Seperti Gaza Usai Dibombardir Iran
Laporan dari The Times of Israel mengungkapkan bahwa sejumlah warga melakukan aksi penjarahan di kawasan yang terdampak paling parah.
Mereka memanfaatkan kekacauan pasca-serangan untuk mengambil uang tunai dan barang-barang mewah dari bangunan yang rusak, termasuk menara apartemen 32 lantai dan pusat perbelanjaan Azrieli Mall yang terletak dekat fasilitas militer.
Barang-barang yang dijarah meliputi uang dari toko dan brankas pribadi, perhiasan emas, jam tangan mewah, hingga barang elektronik seperti laptop, ponsel, dan kamera.
Baca Juga:
Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Tak hanya itu, pakaian bermerek dari butik, microwave, mesin kopi, dan peralatan rumah tangga dari unit-unit apartemen yang ditinggalkan dalam kondisi darurat juga dilaporkan raib.
Ironisnya, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel terkait aksi penjarahan ini.
Di lapangan, aparat keamanan memang masih siaga, namun berbagai laporan menyebut bahwa pengawasan tidak merata dan warga masih merasa was-was dengan situasi yang belum stabil.